Berdasarkan hasil penyelidikan, korban terdiri dari tiga bersaudara. Kedua mayat lansia itu merupakan anak pertama dan kedua.
Mayat bernama Amoy, anak pertama, diketahui mengidap penyakit gangguan kejiwaan.
Sementara adiknya, Loa Sin Moy sehari-hari berprofesi sebagai pemulung.
"Anak pertama (meninggal) itu memiliki gangguan jiwa. Anak kedua itu yang umur 71 tahun, kerjanya memulung (meninggal). Anak ketiga hidupnya normal, berkeluarga, anak dua, tinggal di Tangerang," ungkap Roland.
Kakak beradik yang tewas itu, kata Roland, kerap meminta kepada adiknya yang sudah berkeluarga perihal masalah urusan rumah tangga. Seperti mengisi token listrik dan lain-lain.
Saat ini, mayat kakak beradik tersebut sudah di bawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan otopsi.
Roland memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua mayat lansia tersebut. Dugaan sementara, kakak beradik itu tewas karena sakit.
Sejumlah saksi telah diperiksa dalam kematian kakak beradik yang sudah lansia ini.
"Dugaan karena sakit. Berdasarkan hasil sementara, tidak ditemukan tanda kekerasan. Kesimpulannya masih menunggu pemeriksaan laboratorium forensik terkait bagian dalamnya," bebernya. (Pandi)