Anggota Komisi yang bermitra dengan Kementerian PUPR, BMKG dan Basarnas itu menuturkan, jalur yang mengarah ke Cianjur sudah bisa dilewati. Hanya saja, masih banyak lalu lalang truk pengangkut material longsor dan bangunan akibat gempa.
"Kemudian pak Menteri juga nyusul malamnya. Alhamdulillah hari ini sudah di buka sudah bisa mengangkut tanah, jalur Puncak, Cipanas ke Cianjur sudah bisa dilewati cuma terganggu dengan truk yang mengangkut sisa longsoran, seperti itu," tuturnya.
Berdasarkan data terakhir yang diterima Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Selasa, 22 November, mencapai 103 orang. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Sebanyak 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.
Sementara itu, sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
"Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Terkait dengan kerusakan infrastruktur, tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat. (Wanto)