Piala Dunia Qatar 2022, Sarat Protes dan Kontroversi

Rabu, 23 November 2022 07:00 WIB

Share
Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022

Dukungan untuk para pekerja konstruksi di Qatar adalah persoalan lain yang disuarakan para pemain.

"Saya pikir sangat salah jika FIFA berkata,’Oh itu politis. Akan ada semacam sanksi untuk anda'," ucap pendiri Equidem, Mustafa Qadri, konsultan investigasi hak asasi manusia dan hak buruh.

Mereka telah berbicara dengan banyak pekerja di Qatar. Termasuk mereka yang membantu membangun stadion untuk Piala Dunia. Mereka menemukan bahwa ada pekerja yang disuruh membayar untuk mendapatkan pekerjaan, kesulitan mendapatkan upah, dan dipaksa untuk bekerja di bawah suhu yang sangat tinggi.

Sejumlah laporan mengatakan lebih dari 6.000 pekerja migran telah meninggal sejak Qatar memenangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010.

Namun Pemerintah Qatar mengatakan angka tersebut keliru dan ada 37 kematian di kalangan pekerja di lokasi pembangunan stadion Piala Dunia. Hanya tiga di antaranya yang terkait pekerjaan.

Pihak berwenang di negara itu mengatakan penghapusan sistem sponsor tenaga kerja "kafala", yang memaksa pekerja asing untuk meminta izin majikan bila hendak berganti pekerjaan atau meninggalkan negara itu, sebagai bukti bahwa kondisinya sudah membaik.

Mustafa Qadri mengatakan beberapa reformasi pasti menguntungkan beberapa pekerja tetapi perubahan tersebut jelas tidak cukup besar.

Pemenang Kontroversial

Kritik terhadap LGBT dan hak-hak pekerja telah membuat banyak orang mempertanyakan keputusan FIFA untuk menjadikan Qatar sebagai tuan rumah.

Proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia telah dirundung oleh tuduhan korupsi. Dua penyelidikan diluncurkan oleh kejaksaan Swiss dan Departemen Kehakiman AS pada 2015.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar