CIANJUR, POSKOTA.CO.ID - Korban gempa Cianjur warga RT.6/RW.1, Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang sempat ngutang untuk makan di pengungsian, Selasa 22 November 2022.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua RT 06/RW,01, Kampung Cibeureum, Desa Cibeureum, Yani Suryani.
Yani mengatakan gempa sempat terjadi dari hari Sabtu 19 November lalu, namun hanya dalam skala getaran kecil saja.
"Sekarang juga masih ada gempa kecil-kecil, makanya warga trauma masuk ke rumah," ungkapnya saat ditemui di lokasi pengungsian.
Yani menyebut, posko pengungsian di wilayahnya pun didirikan secara mandiri oleh masyarakat.
"Kita bikin tenda seadanya aja, kalo misalnya makanan baru masuk hari ini jam 1 siang. Dua hari sebelumnya gak ada (supplai)," kata Yani.
Bahkan, karena tidak adanya perhatian kepada posko yang ia bangun bersama warganya dengan cara mandiri, pengungsi di RT.6 ini pun sempat berhutang hanya untuk sekedar mengisi perutnya.
"Sampe kita ngutang ke warung buat makan minum warga sama anak-anak. Kemaren karena kita gak ada apa-apa, kita runding gimana caranya warga makan, akhirnya ngutang," terangnya.
Hal itu ia lakukan karena tak adanya bantuan logistik dan langan dari pemerintah setempat kepada para pengungsi di wilayahnya.
"Cuma tadi ada (bantuan) sekitar jam 1 siang dari relawan. Dari pemerintah belum ada," tuturnya.
Bahkan, Ketua RT ini mengaku, hingga saat ini, ia pun belum pernah menerima arahan atau petunjuk untuk mengambil bantuan logistik di Posko bantuan utama.
"Engga, cuma kita harus ngedata yg detail, nanti dilaporin aja. Sekarang kita perlu tenda, karena kan malem dingin ya, selimut, makanan bayi, susu, popok bayi pun kita gak ada, bahkan makanan sehari-hari dan obat-obatan (tidak ada)," urainya.
Di RT.6, sambung Yani, total ada 80 Kepala Keluarga (KK) dengan total warga sekitar 300 Jiwa.
"(Pas kejadian) banyak warga yang ketimpa, banyak yang patah tulang sama kepalanya bocor, untuk korban jiwa alhamdulillah gak ada," pungkasnya. (panca)