Terpisah, Kepala Bank Indonesia perwakilan DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menilai peluncuran buku ini menjadi momentum kebangkitan pariwisata di Indonesia, khususnya Jakarta.
Dia lantas melihat bila kawasan Kota Tua sendiri hingga bulan November 2022 telah didatangi lebih dari 600 ribu pengunjung, meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Selain itu berkaca pada pertumbuhan ekonomi Jakarta yang meningkat 5,30 persen pada triwulan 2 tidak lepas dari Inflasi Jakarta sendiri sangat rendah yaitu 4,47 persen. Jauh dari inflasi nasional sebesar 5,71 persen.
“Bisa dikatakan terendah diantara provinsi lainnya di pulau Jawa,” tegasnya.
Karenanya agar pertumbuhan kembali meningkat, dirinya melihat rangsangan terhadap pariwisata perlu digiatkan kembali melalui tiga langkah, yaitu pengembangan UMKM, penyelenggaran event, serta pembangunan BSBI (Bantuan Sosial Bank Indonesia).
“Lewat itu, kami harapkan pariwisata maupu meningkat sehingga berdampak positif bagi ekonomi,” tutupnya. (pandi)