ADVERTISEMENT

Sedot Banyak Biaya, Piala Dunia Qatar Jadi Yang Termahal

Senin, 21 November 2022 15:00 WIB

Share
Stadion 974 di Doha Qatar
Stadion 974 di Doha Qatar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ketidakpastian jumlah biaya ini muncul karena sebagian besar dari miliaran yang telah dihabiskan pemerintah Qatar sebelum turnamen adalah untuk infrastruktur non sepak bola. Seperti sistem metro baru, bandara internasional, jalan baru, sekitar 100 hotel baru, dan fasilitas rekreasi.

Sebagian besar investasi ini merupakan bagian dari proyek investasi publik negara Teluk yang lebih luas yang dikenal sebagai Visi Nasional Qatar 2030.

"Piala Dunia menjadi katalis bagi pemerintah Qatar yang ingin mengatasi masalah infrastruktur negara," kata Spesialis Keuangan Sepak Bola di Universitas Liverpool Kieran Maguire. "Ini memberi mereka titik fokus. Dibandingkan dengan Piala Dunia lainnya, ini jauh lebih mahal."

Ini menjadi semacam taruhan kekuatan halus sangat besar bagi Qatar yang sebenarnya akan berakhir dengan kerugian dalam hal komersial menurut Dan Plumley. Tetapi ini sesuatu yang tidak terlalu menjadi perhatian Doha karena mereka memiliki kekayaan energi sangat besar.

Keuntungan utama yang dicari Qatar adalah non komersial.

"Hubungan internasional adalah motivasi utama Qatar sebagai tuan rumah turnamen dan ini juga tentang kekuatan halus terkait strategi pertahanan dan keamanan. Uang jelas bukan masalah bagi Qatar. Negara ini jelas mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia dan mereka bersedia menanggung kerugian. Dalam banyak hal, Piala Dunia 2022 adalah sebuah anomali keuangan.”

Sebuah Warisan Gelap

Qatar 2022 masih harus bergulat dengan pertanyaan tentang warisan apa yang ingin mereka tinggalkan sekalipun ini merupakan sebuah anomali keuangan.

Turnamen ini harus meninggalkan jejak yang berarti bagi masyarakat luas di negara yang  membenarkan pemborosan keuangan hanya dalam empat pekan sepak bola.

Hal ini menjadi perjuangan besar bagi Piala Dunia kebanyakan, tetapi dalam kasus Qatar, ada keraguan serius.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT