Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Masih Jadi Misteri, Ini Latar Belakang Korban

Minggu, 20 November 2022 21:35 WIB

Share
Polisi saat melakukan olah tkp lanjutan di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11). (pandi)
Polisi saat melakukan olah tkp lanjutan di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11). (pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Misteri kematian satu keluarga di dalam rumah Komplek Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, hingga kini belum terungkap.

Diketahui, keempat korban Yakni Rudyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68), mereka pasangan suami istri. Kemudian Dian Febbyana (42) anaknya, dan Budyanto Gunawan, adik kandung Rudyanto.

Keempat korban yang merupakan sekeluarga tersebut ditemukan tewas oleh warga pada Kamis (10/11/2022) malam.

Saat ditemukan kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk dan mengering.

Sampai saat ini, polisi belum dapat membeberkan penyebab ataupun motif kematian sekeluarga tersebut.

Rangkaian penyelidikan hingga melibatkan banyak pihak juga telah dilakukab guna mengungkap kasus ini.

Ketua RT setempat, Asiung mengatakan, satu keluarga tersebut telah tinggal di Komplek Citra Garden, Kalideres, sudah sekira 20 tahunan lebih.

Namun demikian, Asiung mengaku sama sekali tidak mengetahui apa pekerjaan dari satu keluarga itu, meski sudah puluhan tahun tinggal di komplek tersebut.

"Pekerjaannya kurang tau saya. Gak jelas. Soalnya orangnya juga tertutup sama tetangga," ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu (20/11/2022).

Terpisah, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Haryadi mengatakan bahwa, dulunya korban Rudyanto Gunawan pernah bekerja di percetakan.

"Dulu pernah kerja di percetakan sepertinya. Orangtuanya (yang kerja di percetakan)," ujarnya kepada wartawan saat melakukan olah TKP Lanjutan, Rabu (16/11/2022).

Keterangan Hengky diperkuat dengan adanya keterangan mantan ketua RT 07 RW 03 Kelurahan Gunung Sahari Utara, Muhammad Mundji, yang mengatakan bahwa Rudyanto pernah bekerja di percetakan.

"Di percetakan. Buka percetakan di dalem di rumah. Dia ada mesin cetak. Kayak buat nikahan, undangan," kata Mundji beberapa waktu lalu kepada wartawan.

Menurut Mundji, percetakan tempat Rudyanto bekerja merupakan percetakan milik ayahnya sendiri, saat masih tinggal di Gang Lilin, Kelurahan Gunung Sahari Utara.

Sementara itu, adik kandungnya, Budyanto, dulunya juga pernah bekerja di percetakan. Hanya saja percetakan tempat Budyanto bekerja, beda tempat dengan Rudyanto.

"Kalau Rudyanto kerja jadi karyawan percetakan di daerah Kota kalo ga salah. Nah klo si Budyanto kerja percetakan bantuin bapaknya di rumah," ungkapnya.

Meilani (67), sepupu korban Margaretha mengatakan bahwa dulunya korban berprofesi sebagai penjual kue di pasar Gang Lilin.

Disamping itu, Renny Margareth, istri Rudyanto mempunyai usaha sampingan membuat kue kering dan kue basah.

Hanya saja, usaha kue tersebut tidak lagi dilanjutkan korban sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Ya, namanya jualan di mana aja. Enggak (bersebelahan jualan). Dia di sana saya di sini," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Satu keluarga tersebut kemudian pindah dari rumah di Gang Lilin, Gunung Sahari Utara, Jakpus ke Perumahan Komplek Citra Garden, Kalideres, Jakbar sejak tahun 1997.

Kata pedagang kue kering di Pasat Citra Garden, Fang (67), sebelum Pandemi Covid-19, Renny Margareth dan anaknya, Dian, kerap datang ke pasar untuk menitipkan kue kering.

Mereka sengaja menitipkan kue kering, diantaranya dodol cina, dan, kue keranjang dan kue bulan. Hanya saja, sejak Pandemi Covid-19, mereka sudah tidak pernah ke pasar. Apalagi menitip kue lagi.

"Tapi dia nitip sekali-sekali aja. Ya kayak musim mau Imlek, dia pernah nitip mau Lebaran, terus lagi musim kue bulan. Jadi ga setiap hari. ujarnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Jumat (18/11/2022).

Kembali Dirkrimum, Hengky, dalam olah TKP lanjutan yang dilakukan pada Rabu (16/11/2022) sore, pihaknya mengaku telah menemui titik terang mengungkap kasus tersebut.

Petunjuk yang dimaksud yakni dugaan kematian keempat jenazah dengan durasi yang berbeda.

"Ini salah satu petunjuk yang kami peroleh. Kita memperoleh petunjuk yang penting ya," ujarnya kepada wartawan usai olah TKP lanjutan di rumah korban.

Namun petunjuk tersebut belum mau dibeberkan lebih jauh. Sebab masih dalam pemeriksaan yang melibatkan banyak pihak. (pandi)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar