Kementerian PUPR: Keterbatasan Dana Jadi Masalah dalam pembangunan Infrastruktur Air Minum, Termasuk di Jakarta

Senin 14 Nov 2022, 22:00 WIB
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman,  Kementerian PUPR, Meike Kencanawulan Martawidjaja, dalam diskusi Mewujudkan Kedaulatan Air di Jakarta, Senin (14/11)

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Kementerian PUPR, Meike Kencanawulan Martawidjaja, dalam diskusi Mewujudkan Kedaulatan Air di Jakarta, Senin (14/11)

"Yang dalam pelaksanaannya, dikeluarkan Pergub Nomor 7 tahun 2022 mengenai penugasan kepada PAM JAYA untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di Provinsi DKI Jakarta yang tujuannya mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar dan mencapai target pelayanan 100 persen di tahun 2030," ucap Managing Partner AGPR Jamal Rizki di lokasi yang sama.

Meski telah ada penyertaan modal dari Pemprov DKI pada PAM Jaya hingga sebesar Rp1,35 triliun, kata Jamal, untuk mencapai pelayanan 100 persen pada 2030 masih membutuhkan dukungan pembiayaan lainnya yang diproyeksikan membutuhkan dana sampai Rp12 triliun sampai 2030.

"Rekomendasi strategis pemenuhan anggaran dapat melalui kerja sama badan usaha dengan skema pembiayaan bundling
seperti tercantum pada Pergub No. 7/2022 Pasal 2 ayat (3)," ucapnya.

Untuk kerja sama aset bunling ini, tambah Jamal, terdiri dari pengoperasian dan pemeliharaan aset unit produksi (aset eksisting), dan juga pembangunan unit produksi/distribusi baru dengan peningkatan air curah (aset baru).

Dengan adanya kerja sama dengan skema pembiayaan bundling, kondisi SPAM DKI Jakarta diproyeksikan akan memiliki panjang pipa 16.227 km, dengan cakupan layanan 100 persen, jumlah pelanggan 2.006.167, kemudian tambahan kapasitas produksi 10.900 Lpd.

"Kerja sama bundling mempercepat peningkatan cakupan pelayanan SPAM DKI Jakarta dan tetap menjaga keberlanjutan operasi kepada pelanggan, dengan target 2030 akan ada kontinuitas penyediaan air minum, 100 persen cakupan pelayanan SPAM, peningkatan layanan pelanggan, mencegah land subsidence, dan pencapaian Target SDGs nomor 6 (Clean Water and Sanitation) dan nomor 13 (Climate Action)," jelasnya menambahkan. (Aldi)

Berita Terkait

News Update