ADVERTISEMENT

Perubahan Iklim Sebabkan Kota Serang Kekuranga Stok Beras

Minggu, 13 November 2022 10:35 WIB

Share
Anggota Komisi IV DPR RI, Nuraeni (Foto: Bilal)
Anggota Komisi IV DPR RI, Nuraeni (Foto: Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Luasnya area pertanian tidak menjamin Kota Serang bergelimangan stok beras. Hingga kini, Ibu Kota Banten ini masih kekurangan pangan.

Terutama pada beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dari data Dinas Pertanian 2021, kekurangan stok beras di Kota Serang sekitar 17.547 ton.

Kebutuhan 68.249,6 ton per tahun.  Sedangkan jumlah produksi beras dari petani mencapai 50.702 ton beras. Jumlah itu berasal dari hasil produksi petani yang menggarap lahan pertanian seluas kurang lebih 8.475 hektare.

Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Banten II, Nuraeni mengatakan, ada beberapa penyebab Kota Serang kekurangan stok beras. Salah satunya perubahan iklim yang berdampak melemahnya produksi pangan.

 

"Kelangkaan pupuk, sehingga produksinya lemah. Kan sekarang subsidinya dikurangi, rakyat mau beli saja sendiri tanpa subsidi, tanpa pupuknya. Penyebab lain ketergantungan impor," katanya, Minggu (13/11/2022).

Ia mengakui, ada tren produksi pertanian mulai turun di 2022. Hal ini perlu ada perhatian dari pemerintah daerah lantaran Kota Serang tidak kurang dari pasar tradisional dan modern.

"Ini juga menjadi kendala. Apalagi Kota Serang kekurangan pangan. Padahal di pusat banyak pasar tradisional, modern," ujarnya.

Selain itu, pembangunan pertanian harus dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Sarana pengairan, pupuk hingga pemasaran harus jadi atensi pemerintah.

Menurutnya, Pemkot Serang harus gerak cepat dalam melakukan pembinaan kepada petani agar produksinya dapat meningkat.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Contributor: Bilal
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT