"Dari bulan Agustus, kan kita ada namanya K2S, itu iuran lingkungan tiap bulan. Nah jadi sejak bulan Agustus itu belum pernah membayar iuran lingkungan," katanya kepada wartawan di lokasi.
Asiung juga mengungkapkan, sebelumnya keluarga tersebut sempat mempunyai kendaraan roda empat jenis Honda Brio dan satu unit kendaraan roda dua jenis Honda Scoopy.
Belakangan, kendaraan tersebut sudah tidak terlihat beberapa bulan belakangan ini. Dugaannya kendaraan tersebut telah dijual oleh korban.
Kemudian, saat rumah korban dibongkar oleh warga, ditemukan satu kulkas yang tidak ada isinya. Asiung memastikan sama sekali tidak ada makanan di dalam kulkas.
"Secara ekonomi kan mungkin dia menjual (kendaraan) untuk mungkin ya ada keperluan yang lain apa seperti itu. Tapi mungkin juga ditemukan oleh polisi kosong kan lambung, mungkin dia tidak keluar rumah membeli makanan," jelasnya.
Sementara, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan, keempat korban diduga telah meninggal sejak tiga minggu lalu berdasarkan hasil pemeriksaan forensik.
Hasil forensik juga menemukan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh keempat mayat satu keluarga itu. Mereka diduga tewas karena kelaparan.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," tuturnya.
Pasma menyebut, tim forensik akan kembali melakukan pemeriksaan pada organ tubuh keempat mayat tersebut agar lebih dapat memastikan penyebab kematian.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkasnya. (pandi)