ADVERTISEMENT
Jumat, 11 November 2022 06:26 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasihan nasib Ny. Nurbaeti, 50, dari Sleman (DIY) ini, ketemu kenalan cowok dari medsos bersyariah, masih ketipu juga. Saat Masykur, 45, ngajak salat di mesjid, ternyata cuma akal bulus.
Soalnya ketika Nurbaeti salat dan Masykur gantian nunggui Vespa dan HP mahalnya, eh tahu-tahu barang-barang berharga itu dibawa kabur!
Sekarang memang banyak penipuan berkedok syariah. Ada jual kaveling syariah, nipu. Ada pula rumah bersyariah, nilep nasabahnya juga. Maklum, manusia pada umumnya sangat percaya sesuatu hal yang dikemas dengan agama.
Banyak yang bener, tapi ada pula yang sengaja nipu. Sebab rumah atau kapling yang katanya berharga sangat kompetitif, ternyata malah fiktif.
Janda Nurbaiti yang tinggal di Mlati Kabupaten Sleman, termasuk wanita yang terbujuk rayu seorang cowok lewat medsos bersyariah. Situs di medsosnya tidak salah, tapi anggotanya yang pating pentalit macam demit.
Seperti cowok bernama Masykur ini misalnya. Masuk medsos “Ta’ruf” nawaitunya malah menipu. Padahal tujuan utama situs itu untuk mencari pendamping, sebagaimana biro jodoh Yasco di SKM Buana Minggu tahun 1980-an dulu.
Ketika kenal dengan janda Nurbaiti, langsung saja Masykur pura-pura mengaku cocok. Untuk lobi-lobi politik selanjutnya sebelum koalisi dibentuk, Nurbaiki pun diajak jalan-jalan ke daerah wisata halal Parangtritis, Bantul, dengan naik Vespa.
Vespa itu juga milik si janda, sedangkan Masykur hanya modal dengkul, itupun sudah mulai keropos.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT