ADVERTISEMENT
Kamis, 10 November 2022 21:20 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakar Keamanan Siber, Teguh Aprianto, mengkritik keras pemerintah lantaran lemahnya perlindungan data Indonesia usai pembobolan data MyPertamina oleh hacker Bjorka.
Pembobolan data yang kesekian kalinya oleh Bjorka ini, menurut Teguh, menunjukkan abainya pemerintah dalam melindungi data pribadi warga negaranya. Ia punya menyebut jaminan perlindungan data oleh pemerintah selama ini hanyalah omong kosong.
"Publik dipaksa untuk daftar di berbagai aplikasi, tapi tak ada jaminan bahwa data kita akan aman. Sekalinya menjamin, tak lebih dari sekadar omong kosong belaka," kara Teguh dikutip dari akun Twitternya, Kamis (10/11/2022).
Teguh mengeluh lantaran pemerintah hanya bisa memaksa warganya untuk mendaftarkan diri di berbagai aplikasi, tetapi tanpa menjamin keamanan data pribadinya.
"Sekarang giliran 44 juta data di MyPertamina yang bocor. Di antaranya nama lengkap, NIK, NPWP, no Hp, email, penghasilan, dll," ujar Teguh.
Dia juga menyinggung kerja Kepolisian yang tak kunjung berhasil menangkap hacker bernama Bjorka, sejak awal kemunculannya.
Teguh menyindir kerja polisi jauh lebih cepat dalam urusan menangkap kasus pembuatan video porno 'kebaya merah' yang sempat viral di media sosial.
"Pasti cepat nih kayak ngurusin bokep kemarin. Cepat denialnya," sindir dia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT