Pilpres 2024 akan Lebih Nyaman Kalau PDIP dan PKS Dalam Barisan KIB, Ada Tiga Alasan Kedua Parpol Bisa Bersama

Rabu, 9 November 2022 13:08 WIB

Share
Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing. (foto: ist)
Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai Pilpres 2024 akan lebih nyaman kalau PDIP dan PKS berada dalam satu barisan dengan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu).

Menurutnya, politik Indonesia sangat cair, termasuk dalam berkoalisi. Tidak bisa dikatakan hitam putih.

"Konteksnya bukan PDIP bergabung dengan KIB, tetapi ada titik kepentingan bersama kalau mereka berkoalisi. Kan, kalau PDIP bergabung, seolah-olah PDIP yang subordinat," kata Emrus, Rabu  (9/11/2022).

Menurutnya, setiap partai memiliki posisi yang sama. Peluang kerja sama antara partai anggota KIB dan PDIP juga sangat terbuka. Emrus memprediksi PDIP akan menggandeng partai lain dalam Pilpres 2024.

"Karena kecil kemungkinan PDIP mengusung calon sendiri, sekalipun cukup. Pasti mereka ingin mewujudkan politik gotong royong dengan berkoalisi," tegasnya.

Emrus mengusulkan pembentukan poros koalisi antara Golkar, PAN, PPP, PDIP, dan PKS. Hal itu juga akan membendung adanya kemungkinan upaya pihak lain ketika hendak menggunakan politik identitas dan agama.

Selain itu, komposisi itu juga akan mendorong bangsa Indonesia ke arah politik yang berlandaskan program dan gagasan.

"Kalau bangsa ini ingin kita bawa pada politik berbasis program pembangunan ekonomi, sejatinya koalisi PDIP, Golkar, PPP, dan PKS berada di satu kesatuan," tandasnya.

Emrus juga menolak adanya wacana yang menyatakan ketidakmungkinan PDIP dan PKS berada dalam satu koalisi. Menurutnya ada tiga alasan kedua parpol bisa bersama, yakni PDIP bisa bersama PKS dalam harisan KIB saat Pilpres 2024.

Pertama, kedua partai berkoalisi di pilkada. Kedua, perpolitikan Indonesia sangat cair, tidak hitam-putih. Ketiga, PKS juga partai yang bhinneka tunggal ika.

Halaman
Reporter: Rizal Siregar
Editor: Winoto
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar