JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kebocoran atap kubah utama Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Cengkareng, Jakarta Barat, disebabkan karena perekat pada atap yang tidak bisa menahan hawa panas maupun hawa dingin.
Kepala UPT Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Dikki mengatakan, lem pada atap kubah utama masjid yang terbuat dari bahan sejenis kaca itu mengalami kebocoran sejak lama.
"Penghubungnya itu dulu dibuat pake karet silen. Silen kan kalau hujan kena panas jadi pecah-pecah. Itu yang akibatkan kebocoran pada atap Masjid," ujarnya kepada poskota.co.id saat dikonfirmasi, Rabu (9/11/2022).
Kebocoran pada perekat lem silen berbahan sejenis kaca tersebut membuat air rembes, hingga mengenai plafon yang terbuat dari Gypsum. Akibatnya bagian atap terpaksa dijebol.
"Jadi kalau bocor air langsung menimpa plafon. Plafon kan dari gypsum, kena air kan lama-lama hancur. Itu yang menetes ke bawah," papar Dikki.
Sejauh ini, Dikki mengatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan ke Pemprov DKI untuk membehani atap kubah utama yang bocor itu. Hanya saja anggaran tersebut masuk ke APBD 2023.
"Sudah dapat anggaran untuk perbaikan 2023. Karena kemarin kita usulkan di APBD, perubahan itu ga akan keburu waktunya. Karena nggarannya melebihi Rp200 juta dan harus dilelang. Proses lelang kan makan waktu 45 hari. Sementara pelaksanaan makan waktu 2-3 bulan. Jadi ga cukup waktunya," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, atap Masjid Raya KH Hasyim Asy,ari, Cengkareng, Jakarta Barat, bocor. Hal tersebut membuat jemaah yang melakukan solat merasa terganggu.
Kebocoran tersebut terjadi pada kubah atap utama Masjid.
Pada Selasa (7/11/2022) malam, hujan deras mengguyur mengakibatkan air menetes dari atap dan jatuh ke dekat mimbar tempat dimana imam Masjid solat.
Tampak karpet masjid dilapisi dengan beberapa lembar alas plastik anti air agar karpet tidak basah. Ada juga dua buah ember digunakan untuk menadahi air yang menetes.