ADVERTISEMENT

Refly Harun Sebut Lembaga Survei Saat Ini Muka Tembok dan Suka Amplop

Jumat, 4 November 2022 16:09 WIB

Share
Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC). (ist)
Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC). (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyebut lembaga survei hari ini mulai tak bisa dipercaya. Pasalnya, kebanyakan mereka adalah pesanan para politikus atau partai politik.

Refly juga menyebut lembaga survei saat ini adalah lembagai survei amplop tak lagi mengenal malu alias muka tembok.

“Banyak lembaga survei amplop, kemudian kembali dikeluarkan hasil survei abal-abal dan muka tembok ya,” kata Refly melalui kanal Youtube-nya, dikutip Jumat (4/11/22).

"Adakah lembaga survei yang bisa dipercaya saat ini? Ya itu persoalannya. Karena begini, semua survei besar itu ya sudah menjalin kerjasama dengan para partai atau cukong sehingga kecenderungannya adalah mereka akan memainkan margin of error paling tidak ya untuk menjaga akreditasi survei ya,” jelasnya.

Hal ini diungkap Refly usai membaca survei LSI atau Denny JA yang mengatakan Nasdem diperkirakan atau terancam tidak lolos presidential threshold (PT) atau parlementer.

 

 

“Nah, pertanyaan sebenarnya adalah apakah ini adalah sebuah survei yang objektif ataukah tendensius ya?,” tanya dia. 

“Yang  jelas biasanya survei-survei besar itu tidak pro kepada Anies karena sudah menjalin kontrak kerjasama dengan, katakanlah kekuatan-kekuatan lain. Termasuk lembaga survei LSI, Denny JA ini ya, tambahnya. 

Refly mengatakan, jika dibaca tren surveinya, lembaga ini lebih condong ke Airlangga Hartarto dan Golkar sepertinya, walaupun tidak terang-terangan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT