Mengapa Identik dengan Tema Hantu? Biasanya, perayaan Halloween identik dengan tema pakaian serba hantu atau horor.
Hal ini berkaitan pada kepercayaan dulu, saat festival Samhain orang-orang menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menakuti roh jahat.
Kemudian orang-orang mengenakan topeng dan penyamaran lain untuk menghindari dikenali oleh hantu yang dianggap ada.
Oleh karena itu, pakaian seperti penyihir, hobgoblin, peri, dan iblis kerap menjadi tema dalam perayaan Halloween.
Pesta Halloween di berbagai dunia telah dimodifikasi dan dirayakan dengan cara berbeda-beda.
Namun, pada pesta Halloween sering kali menyertakan permainan seperti bobbing untuk apel, yang terinspirasi dari perayaan Romawi di Pomona.
Pesta ini juga punya simbol khas seperti jack-o'-lantern, lobak muda, serta labu berlubang yang diukir menjadi wajah iblis dan dinyalakan dengan lilin di dalamnya.
Nah, itulah sejarah singkat mengenai perayaan halloween yang kemudian turut menjadi tragedi di Itaewon.
Namun sejumlah faktor disebut memicu kerumunan massa di Itaewon yang berbuntut mematikan.
Berikut beberapa faktor yang disebut memicu perayaan Halloween di Itaewon yang dihadiri lebih dari 100 ribu orang itu berbuntut mematikan diantaranya perayaan tanpa penyelenggara, perayaan halloween, minim polisi dan kontrol kerumunan, antusiasme warga usai dikurung covid dan jalanan Itaewon yang sempit dan menurun.
Itaewon terkenal sebagai pusat hiburan di Seoul, di mana banyak bar, restoran, dan kelab malam berjajar di gang-gang sepanjang 300 meter belakang jalanan utama distrik itu.
Gang-gang itu memang sempit hanya selebar 3,2-4 meter dengan permukaan yang kadang naik dan turun seperti bukit.