SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kasus gagal ginjal akut terhadap anak di Provinsi Banten mengalami penambahan yang cukup signifikan.
Hingga 2 November 2022, ada 23 anak yang menderita gagal ginjal akut, 14 anak diantaranya meninggal dunia dan tujuh anak dinyatakan sembuh.
mengatakan, kasus gagal ginjal akut pada anak mengalami penambahan.
"Per tanggal 2 November untuk di Banten 23 orang, 14 meninggal, 7 sembuh," kata Kasi Survailans, Imunisasi, dan Krisis Kesehatan pada Dinkes Banten, Rian Rahmat Arianto saat diskusi di Sekretariat Pokja Wartawan Banten, Kamis 3 November 2022.
Ia menyebutkan, langkah Dinkes Banten untuk mencegah gagal ginjal akut dilakukan epidemologi guna mengetahui latar belakang riwayat pasien.
"Ada penelitian epidemologi yang harus diketahui latar belakangnya, riwayat apa saja yang diberikan," ujarnya.
Dalam pengambilan data, pihak Kemenkes mengambil laporan dari rumah sakit dan sistem respon dini. Sehingga data korban mengalami flukuatif setiap harinya.
"Tim kami yang bersinergi dengan Kemenkes, ada pelaporan 2 sistem dari RS dan sistem respon dini. Disitulah kita bisa mengambil pelaporan di Banten," ungkapnya.
Hingga kini, masih ada lima pasien yang diteliti untuk memastikan terkena gagal ginjal akut. Untuk mengatasi jangka berkepanjangan, harus ada komite ahli dalam penelitian kasus.
"Masih ada 5 dilakukan penelitian. Karena kekurangan di Indonesia belum memiliki komite ahlinya," ucapnya. (bilal)