ADVERTISEMENT

1,3 Juta Keluarga Berisiko Stunting, Pj Gubernur Banten Terjunkan 20 Instansi

Kamis, 3 November 2022 13:44 WIB

Share
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. (foto: poskota/bilal)
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. (foto: poskota/bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten, menyebut ada sebanyak 1,3 juta keluarga di Banten berisiko stunting.

Adapun angka prevalensi stunting di Provinsi Banten pada tahun 2021, terdapat 24,5 persen dari data jumlah balita.

Sedangkan untuk angka prevalensi stunting per-kabupaten dan kota, yang tertinggi yakni di Kabupaten Pandeglang dengan 37,8 persen, Lebak 27,3 persen, Kabupaten Serang 27,2 persen.

Selanjutnya di Kota Serang 23,4 persen, Kabupaten Tangerang 23,3 persen, Kota Cilegon 20,6 persen, Kota Tangsel 19,9 persen, dan Kota Tangerang 15,3 persen.

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, ada 20 instasi yang diterjunkan dalam rangka menangani stunting dan gizi buruk.

Instansi itu bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing, mulai dari pemberian gizi, edukasi, hingga memastikan lingkungannya bersih.

Sebab menurut Al, penanganan stunting tidak dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja, perlu didekati secara komprehensif.

"Stunting itu harus didekati komprehensif. OPD pada dasarnya agenda kerja mereka dapat terakses tangani gizi buruk dan stunting, sampai toilet, bansos. Ada 20 OPD yang relevan dengan penanganan," katanya, Kamis 3 November 2022.

Ia menyebutkan, pemerintah bekerja terukur sesuai dengan kelembagaan. Bahkan tim terpadu sudah dibentuk demi menakan kasus stunting.

"Secara kelembagaan daerah bekerja terukur dengan arah kebijakan dan penanganan stunting," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Cahyono
Contributor: Bilal Hardiansyah
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT