ADVERTISEMENT

Pemerintah Berupaya Kurangi Impor BBM dengan Pemakaian Biodiesel

Rabu, 2 November 2022 20:07 WIB

Share
Warga mengisi BBM bersubsidi jenis Pertalite di sebuah pom bensin.(ist)
Warga mengisi BBM bersubsidi jenis Pertalite di sebuah pom bensin.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian ESDM telah menyelesaikan uji jalan (road test) penggunaan bahan bakar B40 pada kendaraan bermesin diesel.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyebut implementasi B40 bisa segera dilakukan pada awal tahun 2023.

"Setelah ini, Pemerintah akan mengeluarkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40 dan bisa segera diimplementasikan," ujar Arifin dalam keterangannya, Rabu, (2/11/2022).

Ia menambahkan, pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) khususnya biodiesel diharapkan sebagai upaya strategis untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

"Pertama saya senang perfoma B40 bisa merespons kebutuhan energi kendaraan. Kedua, emisinya bisa turun karena pemanfaatan Bioenergi makin tinggi. Kita patut bersyukur negeri kita ini memberikan potensi sumber energi yang banyak," lanjutnya.

Arifin mengaku, pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia.

"Mata kita sekarang baru terbuka di tengah krisis konflik Rusia sama Ukraina yang menyebabkan kesulitan pasokan energi khususnya migas karena sumber migas yang banyak di Rusia tidak bisa dimanfaatkan lalu kemudian produsen migas, OPEC+ itu mengurangi produksinya," ungkapnya.

Saat ini, sambung Arifin, merupakan waktu yang tepat untuk mengembangan energi baru terbarukkan untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri yang selama ini dipenuhi melalui impor.

"Kita bayangkan sekarang produksi minyak kita kira-kira 650.000 barel per haris sedangkan kebutuhan kita 1,3 juta barel per hari. Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650.000 barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50 persen, Separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor," tambahnya.

Untuk itu, lanjutnya, Indonesia harus mulai mencoba memanfaatkan sumber-sumber energi yang terbarukan khususnya untuk bisa dimanfaatkan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT