Ia mendesak pemerintah untuk segera membangun jalan inspeksi di pinggir Kali Angke tersebut.
Sebab keberadaan ruas jalan ini bisa mengurai kemacetan yang biasa terjadi di sekitar Jalan Lingkar Luar Barat.
Lebih lanjut, dikatakan Yuli ruas jalan ini nantinya akan seperti yang pernah dibangun Pemerintah di Kali Sunter maupun Kali Mookervart.
Di sana, Pemerintah daerah telah membangun Jalan Inspeksi hingga lebar 20 meter lebih untuk memudahkan para pengendara yang melintas.
"Kalau ada Jalan Inspeksi di Kali Angke ini, warga yang berkendara dari Jalan Lingkar Luar Barat bisa langsung menuju Cengkareng Drain Daan Mogot, sehingga mereka tidak perlu terjebak macet lagi," tambahnya.
Diberitakam sebelumnya, Unit Pengelola Pengujian, Penyelidikan dan Pengukuran (UP4) Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan inventarisasi terhadap kondisi kali yang ada di Jakarta.
Pasalnya, berdasakan prediksi BMKG, wilayah di Indonesia akan memasuki musim penghujan dan sejumlah wilayah di Jakarta kerap terandam banjir jika tidak dilakukan normalisasi kali/pengerukan.
Setelah sebelumnya mendata Kali Krukut di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kini tim UP4 kembali mengecek kondisi Kali Angke yang berada di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Pada pengecekan Kali Angke ini, tim UP4 kembali menemukan kesamaan dengan Kali Krukut, yaitu mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat sedimentasi lumpur.
Bahkan, dalam pengecekan Kali Angke ini tim UP4 menyampaikan, dari panjang dua kilometer di sektor Kembangan, Kali Angke baru dipasangi sheet pile baru sekitar 300 meter.
Diketahui, berdasarkan data yang dihimpun, jika sudah memasuki musim penghujan Kali Angke ini kerap meluap dan membanjiri daerah Kembangan Jakarta Barat. (aldi)