Oleh: Yulian Saputra, Wartawan Poskota
SEBULAN belakangan ini banyak tragedi kerumunan yang memakan banyak korban jiwa di sejumlah wilayah. Insiden yang terjadi akibat kerumunan tersebut menelan ratusan korban jiwa maupun luka-luka.
Pertama, pertandingan Persebaya vs Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10). Dilaporkan sebanyak 135 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, dan 484 orang luka sedang/ringan. Tragedi itu disebut bermula saat aparat melontarkan gas air mata untuk menghalau massa yang ricuh di lapangan usai laga Arema FC menjamu Persebaya.
Para penonton di tribun yang panik karena gas air mata itu langsung berdesak-desakan menuju pintu keluar stadion yang terbatas. Banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Belum genap sebulan, tetiba terjadi tragedi Halloween di salah satu gang di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10) malam. Sebanyak 154 orang dilaporkan meninggal dunia, 132 orang cedera, dan 36 orang dalam kondisi kritis.
Pesta Halloween yang mematikan itu bermula saat semakin banyak orang memadati jalan yang menanjak. Kemudian ada orang yang jatuh dan menimpa massa di bawah. Orang-orang kemudian panik dan para pengunjung saling injak.
Sementara itu, di India, tepatnya di negara bagian Gujarat, India Barat, sebuah jembatan gantung putus pada Minggu (30/10). Efeknya: 132 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka serta belum ditemukan.
Otoritas setempat bilang kalau penyebab jembatan runtuh ialah tak bisa menahan beban yang cukup besar. Jembatan menggantung di atas Sungai Machchu itu sendiri merupakan warisan kolonial. Sempat ditutup selama 6 bulan dan baru dibuka kembali 4 hari lalu.
Tragedi tragis karena kerumunan itu risikonya semakin meningkat setelah Covid-19. Pasalnya, tempat-tempat hiburan ditutup dan kerumunan hampir tidak ada karena pandemi yang melanda selama lebih dari 2 tahun.
Maka dari itu, saat pandemi mereda risiko kerumunan meningkat. Euforia kerumunan massa pasca-Covid seperti ini harus menjadi perhatian.
Hal itu pun sebagaimana dikatakan Ketua DPR RI Puan Maharani. Mantan Menko PMK ini pun turut menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang baru saja terjadi tersebut.