Percepat Normalisasi, PDIP Dorong Pemprov DKI Relokasi Warga di 13 Bantaran Sungai

Selasa 01 Nov 2022, 22:33 WIB
Aktivitas anak-anak bermain di Bantaran Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (19/01/2022).Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan Indonesia turun menjadi 26,5 juta orang pada September 2021 yang sebelumnya dari 27,54 juta orang pada Maret 2021.(Foto : PosKota/Ahmad Tri Hawaari)

Aktivitas anak-anak bermain di Bantaran Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (19/01/2022).Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan Indonesia turun menjadi 26,5 juta orang pada September 2021 yang sebelumnya dari 27,54 juta orang pada Maret 2021.(Foto : PosKota/Ahmad Tri Hawaari)

"Tahun ini kami juga ada pembelian lahan di Jakarta Selatan untuk rumah susun ke depan. Jadi, Komisi D sedang mengejar betul untuk pembangunan rumah susun di Jakarta Selatan, harapannya dapat memindahkan warga yang ada di bantaran sungai," terangnya.

Sepekan ini, lanjut Ida, pihaknya bersama eksekutif akan membahas rancangan biaya yang diperlukan untuk proyek tersebut. Pembahasan anggaran dilakukan di Hotel Grand Cempaka, Mega Mendung, Kecamatan Cipayung, Kabupaten Bogor.

"Untuk anggarannya baru hari ini dan kemarin (Senin, 31/10/2022) rapat Banggar (Badan Anggaran) dimulai, jadi untuk berapa jumlahnya masih bisa naik-turun. Jadi sekali lagi, warga punya surat atau tidak punya surat, akan kami fasilitasi mereka untuk tinggal di rusun," ucap Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta.

Diketahui, warga yang tinggal di pinggir Sungai Krukut, tepatnya di RW 06, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mulai menjerit. Mereka khawatir permukimannya bakal terendam banjir lagi karena Jakarta mulai memasuki musim hujan sebagaimana fenomena angin La Nina mulai November 2022-Februari 2023.

Salah seorang warga yang tinggal di bantaran Sungai Krukut RT 03/06, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Nuridin (43), meminta kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menormalisasi kali tersebut. 

Sebab, dia merasa tidak tenang ketika musim penghujan datang, karena sudah lama sungai ini tidak dikeruk sehingga berpotensi air meluap dan menimbulkan banjir yang merendam hingha 500 Kepala Keluarga (KK)

"Di sini ada tiga RT yang biasa kebanjiran, yaitu RT 02, 03 dan 04. Totalnya ada sekitar 500 kepala keluarga (KK)," kata Nuridin pada Minggu (30/10/2022). 

Berita Terkait

News Update