ADVERTISEMENT

Elektabilitas Turun, Pengamat Politik: Mesin Politik Golkar Masih Belum Kerja Penuh

Selasa, 1 November 2022 10:02 WIB

Share
Politisi Partai Golkar saat gelaran HUT Partai Golkar ke-58. (ist)
Politisi Partai Golkar saat gelaran HUT Partai Golkar ke-58. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Survei SMRC yang menyatakan dibanding hasil Pemilu 2019, dukungan kepada PDIP melompat naik dari 19,3% menjadi 24%. Sedangkan Gerindra naik dari 12,6% menjadi 13,4%. Partai Golkar menurun dari 12,3% menjadi 8,5%.

Menurut Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo, turunnya elektabilitas Partai Golkar disebabkan oleh mesin partai yang masih bekerja setengah hati.

Faksi-faksi internal partai belum solid dalam mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres dari partai berlambang pohon beringin itu. "Mesin partai setengah hati dalam pencapresan Airlangga," tegasnya, Selasa (1/11/2022).

Menurut Ari, struktural dan kader Golkar belum satu suara terkait pencapresan Airlangga. Soliditas menjadi persoalan utama di internal Golkar sebab banyaknya faksi.

"Soliditas itu memang menjadi persoalan yang cukup fundamental dalam Golkar. Mengapa tidak solid? Jelas karena faksi-faksi Golkar banyak," ujarnya.

Soliditas di internal partai Golkar berbeda dengan PDIP yang dinilai tegak lurus pada keputusan partai. "Jadi berbeda secara diametral antara soliditas PDIP dan Golkar," tambahnya.

Selain itu, menurunnya elektabilitas Golkar juga disebabkan oleh ketokohan Airlangga yang cenderung susah naik. "Kedua, ketokohan Airlangga agak susah untuk mengangkat. Mengapa? Justru itu berangkat dari soliditas. Kalau semua mengangkat pasti (akan naik)," ungkap Ari.

Ari mencontohkan pada fase awal, elektabilitas Airlangga lebih tinggi dari Puan Maharani. Tapi sekarang, secara ketokohan Puan sedikit lebih tinggi. Hal itu disebabkan struktural dan kader PDIP serius untuk mengangkat Puan.

Ari mengungkapkan ketokohan Airlangga patut untuk bisa dikapitalisasi Golkar, mengingat Airlangga mempunyai modal politik yang cukup kuat. "Padahal punya modal politik yang kuat, dekat dengan Pak Jokowi, prestasi bagus, kinerja bagus, kan peran Pak Airlangga ini dominan," tandasnya.

Menurut Ari, pekerjaan rumah Golkar saat ini adalah bagaimana mengkapitalisasi sumber daya politik untuk menaikkan elektabilitas Golkar sekaligus Airlangga Hartarto.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT