ADVERTISEMENT

Nah ini Dia: Penjual Pentol Sembrono Berani Perkosa Mahasiswi

Senin, 31 Oktober 2022 07:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Penjual Pentol, Sembrono,  Berani Perkosa Mahasiswi, sembrononya penjual pentol,
MACAM Ketum partai saja, Wagino, 25, berani berbuat sembrono. Tapi sembrononya penjual pentol (bakso rasa tepung) memang beda. Nah ini dia. Dia berani perkosa mahasiswi di Tuban, Indri, 20, yang berwajah cantik karena terangsang. Tapi sial, enaknya tidak seberapa, Wagino dilaporkan korbannya dan ditangkap polisi di kampungnya Ngawi.

Urusan kejahatan selangkangan sebetulnya cerita lama, tapi hingga kini tak pernah hilang dari peredaran. Ceritanya sama, hanya korban dan pelakunya yang berbeda-beda. Ada guru biasa, ada guru agama, oknum polisi dan juga politisi. Ironisnya, meski sudah ada yang dikebiri kimia, kok masih ada terus kejahatan selangkangan dari sana dan sini.

Dan di Ngawi, Wagino yang pekerjaannya hanya penjual pentol, kok berani-berani jadi penjahat selangkangan dengan korban seorang mahasiswi di Tuban. Padahal jika dilihat dari status sosialnya, jika terpaksa jadi penjahat kelamin korbannya paling-paling pembantu atau buruh pabrik rokok. Lha kok dia kuwanen perkosa mahasiswi yang tingkat pendidikannya jauh lebih tinggi.

Tapi urusan seks memang tak memandang status sosial. Seperti Wagino ini, dia bisa kenal dengan Indri ya melalui medsos. Setelah komunikasi lewat dunia maya, keduanya sepakat ketemu di Ngawi. Gobloknya si mahasiswi, mau-maunya dia pergi ke Ngawi hanya mau ketemu penjual pentol. Tapi ya bagaimana lagi, dia baru tahu status Wagino sebenarnya ya setelah kena “pentol”-nya si penjual pentol.

Di medsos sih Wagino mengaku jadi pegawai kantoran. Dalam kesepakatan itu berjanji akan ketemu di RM Duta di jalan raya Solo – Surabaya. Mau makan? Bukan, hanya ketemu di depan RM. Dari situ nanti baru dipikirkan berdua, mau ke mana. Soal wisata halal, di Ngawi juga banyak yang bisa dikunjungi.

Benar saja, Indri yang cantik datang dan keduanya lalu jalan berdua pakai sepeda motor. Tapi ternyata bukannya dibawa ke tempat rekreasi atau apalah, tapi justru ke daerah hutan yang sepi. Di sinilah kemudian Indri diperkosa Wagino dengan segala nafsunya yang meledak-ledak. Pokoknya dicucuk-cucukke (biar sesuai). Selesai melepas nafsu, Wagino kabur sambil membawa tas Indri yang ada HP dan uangnya.

Indri kemudian ditolong orang untuk melapor ke Polres Ngawi. Tak sampai 24 jam, jejak digital, eh…… alat vital Wagino terlacak. Ternyata dia penjual pentol. Tanpa ampun dia digelandang. Dari jok motornya ditemukan pula tas Indri, tapi sudah kosong. Dalam pemeriksaan dia mengaku, semula tak ada niat memperkosa. Tapi demi melihat Indri cantik dan seksi, ukuran celananya mendadak berubah dan terjadilah perkosaan itu.

Memangnya ukuran celananya jadi berapa? Pro XL, ya? (GTS)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT