2 Tahun Terakhir, Jumlah Warga Jakarta di Atas 15 Tahun Banyak yang Kena Gangguan Mental

Minggu 30 Okt 2022, 23:47 WIB
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.(Ist)

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyampaikan pentingnya Pemprov DKI Jakarta punya perhatian terhadap kesehatan mental. 

Hal itu disampaikan dalam acara launching program Okay Fellas Ambassador oleh Komunitas I Am Okay.

"Dalam dua tahun kita menghadapi pandemi, kesehatan mental menjadi perhatian kita karena akhirnya banyak yang merasakan bahwa potensi sakit itu bukan hanya di fisik saja, tapi di mental," ujar Anggara Minggu (30/10/2022).

"Ternyata menurut data, angka masyarakat di atas 15 tahun yang mengalami gangguan mental tidak sedikit. Pemerintah punya tanggung jawab akan hal ini karena ini merupakan urusan kesehatan masyarakat sebagaimana penyakit-penyakit lainnya," tambahnya.

Legislator Kebon Sirih ini menilai, Pemprov DKI Jakarta bisa memulai kerja mengatasi masalah kesehatan mental ini dengan melakukan sosialisasi masif dan skrining rutin.

"Saat masalah kesehatan mental ini banyak dihadapi, pengetahuan masyarakat masih terbatas akan hal ini. Masih banyak stigma negatif juga melihat masalah kesehatan mental ini bukan masalah serius," paparnya.

Oleh karena itu, lanjut Anggara, sosialisasi perlu digencarkan bersamaan dengan program skrining kesehatan mental terutama terhadap remaja dan masyarakat usia produktif. 

"Saya mengapresiasi gerakan teman-teman I Am Okay ini karena menjadi inisiasi dan percontohan untuk meningkatkan kepedulian akan kesehatan mental," tuturnya.

Setelah itu, Anggara berharap mulai ada program dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan fasilitas konseling dan pemulihan masalah gangguan kesehatan mental.

"Setelah masyarakat paham tentang bagaimana saja masalah kesehatan mental, kita harus dapat menjamin bahwa layanan konseling dapat diakses dengan mudah layaknya masyarakat mau berobat. Artinya, sumber daya manusia dan persebaran layanan ini harus merata di seluruh fasilitas kesehatan Pemprov DKI Jakarta. Saya selaku anggota DPRD siap mendukung alokasi anggaran untuk dapat mewujudkan hal ini," tutupnya. 

News Update