Wapres Berharap Para Santri Optimalkan Peluang Sektor Industri Kreatif Digital

Sabtu 29 Okt 2022, 16:29 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes an-Nawawi. (setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes an-Nawawi. (setwapres)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Wapres KH Ma'ruf Amin berharap para santri dapat mengoptimalkan semua peluang yang terbuka di sektor industri kreatif digital, khususnya yang dapat memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Itu disampaikan Wapres saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2022, di Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (28/10/2022). 

Hadir dalam acara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar, dan Wapres didampingi 

Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Wapres menandaskan teknologi digital telah mengubah secara fundamental berbagai aspek kehidupan, di antaranya sektor ekonomi kreatif.

"Di tengah abad teknologi ini, ekonomi kreatif dan ekonomi digital saling terkait satu sama lain meskipun keduanya adalah sektor yang berbeda," tutur Wapres.

Wapres menjelaskan ekonomi kreatif tidak mungkin hadir tanpa inovasi melalui sarana digital.

Konten-konten kreatif diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi melalui berbagai platform digital.

Semua ini adalah tantangan sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan oleh segenap bangsa Indonesia, termasuk kalangan santri, demi mewujudkan kemakmuran bersama.

Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno meyakini santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi serta penggerak konten-konten dan produk-produk bermutu yang bernafaskan islami dan mengedepankan Islam yang rahmatan lil ‘alamin dalam upaya memastikan generasi muda ke depan berakhlakul karimah.

Adapun Santri Digitalpreneur Indonesia, lebih jauh Sandiaga menyampaikan, bahwa program ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital, yang pada tahun 2022 ini sudah terlaksana di 50 pesantren di wilayah Tasikmalaya-Jawa Barat, Tanah Datar-Sumatra Barat, Banjar Baru-Kalimantan Selatan, Bondowoso-Jawa Timur, dan Sidoarjo-Jawa Timur yang melibatkan sebanyak 250 santri.

Berita Terkait
News Update