DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Korban tawuran inisial I alias Popeye, 18 tahun, di Jalan Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (27/10/2022) dini hari, kondisi mulai membaik di rumah sakit akibat dari sabetan celurit.
Hal ini diutarakan Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas, Iptu Abu mengatakan kondisi korban terkini informasi sudah membaik.
"Karena kondisi sudah membaik korban rencana akan menjalani rawat jalan untuk pulang ke rumah," ujar Iptu Abu kepada Poskota, Jumat (28/10/2022) sore.
Mantan Panit Buser Polsek Pancoran Mas ini mengaku para pelaku yang membuat korban penuh dengan luka bacok senjata tajam masih dalam pengejaran tim di lapangan.
"Identitas pelaku sudah kita ketahui dan masih dalam pengejaran anggota. Sedangkan untuk para saksi sampai saat ini yang sudah dimintai keterangan mencapai 4 orang," ucapnya.
Pada saat Poskota mencoba menguliti identitas korban Popeye di lingkungan ini merupakan seorang anak yatim yang berasal dari keluarga kurang mampu.
"Setelah ditinggal lama meninggal bapaknya almarhum Soleh karena sakit paru-paru. Yang menjadi tulang punggung ibunya sehari-hari pengamen grobak keliling dibantu sama kakak ipar korban," ujar Ibu Nurhayati kepada poskota di kediamannya Jalan Pindahan RT 09/010, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (28/10/2022).
Menurut Nurhayati yang juga istri dari Ketua RT lingkungan 09 RW 01, Suherman ini menambahkan keluarga korban tawuran baru mengontrak sekitar enam bulan dan korban masih sekolah kelas 3 SMA swasta di Depok.
"Tadinya keluarga korban ini merupakan warga RT 03/010 dan baru pindah kontrak tinggal bersama dua anaknya yang satu perempuan sudah punya anak dua tinggal satu atap bersama-sama," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar kontrakan rumah sebulan Rp1juta, kakak ipar korban bersama ibunya banting tulang menjadi kepala keluarga dengan bekerja mengamen keliling.
"Hidupnya kasihan sekali keluarga korban, satu mengamen, rumah kontrak, dan bapaknya sudah meninggal. Ditambah ada kejadian anaknya jadi korban tawuran lagi," tambahnya.
Terpisah menurut Sumpono, 50 tahun, pemilik ikan segar di Jalan Pitara RW 010, Pancoran Mas, Depok mengatakan pertama kali kejadian dirinya bersama warga lain menemukan korban popeye sudah terkapar penuh luka di pinggir jalan tanjakan mau ke masuk SPBU Pitara sekitar pukul 01.30 WIB.
"Saat itu saya baru mau menurunkan ikan dari mobil dari rumah ke kios. Tiba-tiba istri melihat ada segerombolan remaja berjumlah delapan orang dari bawah sambil nenteng senjata tajam parang. Tidak lama para pelaku bubar saya keluar sudah melihat korban tergeletak dibantu tolong sama ojek online segera dibawa ke rumah sakir terdekat," tambah Sumpono.
Tidak lama setelah kejadian pada pagi hari kejadian, lanjut Supomo, baru mengetahui bahwa korban yang menjadi tawuran itu adalah ternyata tetangganya sendiri.
"Tidak jauh dari rumah belakang rumah ada kebun disana warga temukan sebilah senjata tajam ukuran besar dengan stik golf. Dugaan dua senjata itu akan digunakan untuk tawuran saat kejadian," tambahnya.
Peristiwa tawuran ini bukan pertama kali terjadi, menurur Supomo pernah kejadian dirinya mendapatkan senjata tajam yang akan digunakan buat tawuran.
"Wilayah sini memang sering tawuran antar kelompok remaja. Dulu juga ada terjadi penyerangan dari kelompok usia masih remaja berasal dari bawah kejadian menjelang dini hari," tuturnya.
Selain itu Supomo berharap kepada pihak kepolisian untuk tingkatkan lagi patroli khususnya di titik rawan pada waktu rawan juga.
Berdasarkan pantauan Poskota di lokasi kejadian, sebagai perlintasan jalan para truk kecil menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Jalan Pitara hanya bisa dilalui dua laju kendaran.
Lokasi ditemukan korban tergeletak hanya berjarak beberatus ratus meter dari Pospol Polisi dan dekat dengan SPBU Pitara. (angga)