ADVERTISEMENT

PDIP: Polri Jadi Sarang Mafia, Sistem Setoran Harus Dihapus

Kamis, 27 Oktober 2022 17:16 WIB

Share
Gedung Bareskrim Polri. (Foto: Tribratanews.go.id).
Gedung Bareskrim Polri. (Foto: Tribratanews.go.id).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan institusi Polri menjadi sarang mafia karena adanya oknum-oknum seperti Irjen Napoleon Bonaparte, Irjen Ferdy Sambo, dan Irjen Teddy Minahasa. 

Dengan adanya orang-orang yang mencemari nama baik Polri itu, institusi Bhayangkara kini sedang berada di titik nadir. Masinton mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian sedang jatuh ke jurang terdalam.

"Kalau dikatakan sarang mafia ada di polisi, ya itu di penegakan hukum. Artinya bahwa ini harus menjadi momentum bersih-bersih. Artinya sistem setoran dihilangkan, mekanisme rekrutmen dan kenaikan pangkat berdasarkan prestasi," kata Anggota Komisi XI DPR ini kepada awak media di Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).

Masinton mengingatkan bahwa momentum negatif yang muncul harus menjadi titik perbaikan di internal polisi. Jika perubahan hanya diserahkan kepada institusi Polri semata, Masinton menilai upaya itu pasti akan jalan di tempat.

 

 

"Perubahan harus bisa dilakukan kalau dukungan politik kuat, umpama kemarin presiden panggil pejabat utama polisi ke istana. Itu menegaskan bahwa sikap politik presiden itu mendukung adanya perbaikan di internal polisi," kata dia.

Yang juga perlu menjadi perhatian di Polisi, kata Masinton, adalah soal anggaran. Ia mengungkapkan bahwa setiap tahun, anggaran alat material khusus rata-rara 30 Triliun lebih. Anggaran yang sangat besar itu kalau diaudit lebih banyak mubazir.

"Jadi bukan berdasarkan kebutuhan institusi tapi ada by project. Pengadaan IT serta alat-alat lain. Saya kan pernah di Komisi III," kata Masinton.

"Artinya itu juga harus jadi perbaikan agar pengadaan peralatan tidak mubazir. Anggaran bisa dialokasikan untuk kesejahteraan bagi petugas kepolisian di berbagai daerah dan wilayah. Khususnya di daerah terluar atau pinggir," imbuhnya menandaskan. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT