ADVERTISEMENT

Ditemukan 5 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Depok, Wali Kota Sebut Akibat Konsums Obat Sirup Penurun Panas

Rabu, 26 Oktober 2022 15:45 WIB

Share
Foto : Wali Kota Depok Muhammad Idris. (Ist.)
Foto : Wali Kota Depok Muhammad Idris. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Marak kasus gagal ginjal akut (GGA) pada anak ditemukan 5 kasus di kota Depok, data tersebut didapatkan dari Kementrian Kesehatan.

"Datanya dari laporan kementrian langsung sudah ada lima anak, kalau yang meninggal tidak salah ada empat dan satu lagi masih dalam penanganan," ujar Wali Kota Depok, KH.M.Idris kepada wartawan usai menghadiri pemusnahan barang bukti di Kejari Kota Depok, Rabu (26/10/2022).

Idris memperinci lima kasus yang ada rata-rata anak-anak usia balita dan ada remaja juga usia sekitar 15 tahunan.

Mengenai penyebabnya, diduga karena mengonsumsi obat penurun demam.

"Jadi sudah di klarifikasi penyebabnya itu diantaranya mengkonsumsi zat-zat yang ada dalam kandungan obat penurun panas,” bebernya.

Selain itu informasi yang didapat dari Kemenkes, lima pasien tersebut memang mengonsumsi obat penurun panas.

“Itu yang sudah resmi dari kementerian, agar pencegahan lebih lanjut dari kasus-kasus yang dilaporkan terkonfirmasi bahwa mereka dari obat-obat  ini,” tambahnya.

Terkait obat penurun panas apa yang dikonsumsi oleh penderita, Idris mengaku tidak bisa menjawab.

“Itu kan kementerian, wali kota tidak berwewenang menentukan itu,” katanya.

Pihaknya masih menunggu informasi dari kementrian terkait dengan adanya kasus GGA di Depok.

Namun dari indikasi memang pasien mengonsumsi obat penurun panas.

"Ini kan masalah obat ya, urusan pusat dan provinsi. Memang diindikasikan bahwa ini obat penurun panas mengandung satu kandungan yang merusak ginjal. Nah, itu kewenagan mereka yg memberi keterangan juga mereka. Kita pikir meninggal biasa, bisa saja dia gagal ginjal karena kasus lain. Makanya, saya tidak bisa memberikan keterangan ini sebelum ada keterangan dari kementerian. Karena dari kementerian ini lah yang menyelidiki, mereka yang mengkonfirmasi, mendiagnosa, bahwa ini sebabnya memang masalah obat," tutupnya. (angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT