ADVERTISEMENT

Kementerian ESDM Gencarkan Strategi Kurangi Pemanfaatan Energi Fosil

Selasa, 25 Oktober 2022 15:42 WIB

Share
Pemerintah mulai mengurangi penggunaan energi fosil.(Foto: ist)
Pemerintah mulai mengurangi penggunaan energi fosil.(Foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Koordinator Penyiapan Program Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Qatro Romandhi menyampaikan bahwa Kementerian ESDM melancarkan strategi implementasi dalam mengurangi pemanfaatan energi fosil.

"Kementerian ESDM memiliki beberapa strategi implementasi dalam mengurangi pemanfaatan energi fosil dan perencanaan energi baru terbarukan (EBT) jangka panjang," kata Qatro dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, (25/10/2022).

Pertama, menghentikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, di mana hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 yang mengatur mengenai pengaturan percepatan pengembangan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan.

Selanjutnya, percepatan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTB).

"Contohnya di Kalimantan Utara itu dibangun pembangkit listrik tenaga air untuk melistriki. Dan disebutkan bahwa Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah merencanakan untuk membangun 20,9 giga watt berasal dari PLT EBT," ujar Qatro.

Strategi implementasi selanjutnya adalah penggunaan teknologi yang efisien, yang berada di sektor pengguna, di antaranya sektor industri, bangunan, gedung, rumah tangga, dan transportasi.

"Ini yang perlu kita sama-sama membantu supaya penggunaan energi final bisa turun," kata Qatro.

Terakhir yakni mempromosikan penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.

Menurut Qatro, strategi tersebut perlu dilancarkan mengingat produksi minyak terus mengalami penurunan, sedangkan konsumsi tidak pernah turun.

Konsumsi energi selalu meningkat karena pertumbuhan mobil listrik dengan pertumbuhan kebutuhan mobil dengan mesin pembakaran internal atau Internal Combustion Engine (ICE) tidak sama, di mana kendaraan ICE tumbuh jauh lebih tinggi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT