Belakangan ini, bahkan berhari-hari tidak pulang ke rumah, katanya di Kantor Pos ada lembur pekerjaan. Masak iya sih, lembur sampai tidak pulang? Tak percaya akan alasan istri, pada hari ke-4 dia datang ke Kantor Pos Palangkaraya. Ternyata di kantor istrinya tak ada kegiatan apa-apa di sore hari. Tak ada pekerjaan lembur sampai berhari-hari.
Rabuan lalu mengalihkan perhatian ke sebuah rumah, yang ternyata itu rumah dinas Kepala Kantor Pos. Lho, lho, ……kok ada Rosliana istrinya hanya mengenakan pakaian rumah dan kelihatan santai sekali. Dia pun lalu tanya pada tetangga, siapa perempuan itu. “Istrinya ngkali Pak!”
Suami sayang istri itu lalu menduga bahwa istrinya jangan-jangan dijadikan gendakan Kepala Kantor Pos tersebut. Kenapa istrinya bisa berpaling ke sana. Jadi selama ini rumahtangganya kacau apa karena tergoda atasannya sendiri.
Kenapa kok bisa terpikat pada Kepala Kantor Pos? “Apa kalau Kepala Kantor Pos gagang stempelnya lebih gede?” kata batin Rabuan.
Kalau mengikuti emosi, Rabuan ingin rasanya mendobrak pintu rumah Kepala Kantor Pos itu. Tapi sebagai lelaki penyabar dan taat hokum, dia cukup melapor ke Polres Pahandut, agar tindakan hukum dikenakan pada pejabat yang menyimpan bini orang itu.
Menyimpan uang di bank, masa nyimpan bini orang di Kantor Pos? (GTS)