Kita memiliki keunggulan SDM dengan jumlahnya, kini tercatat sudah 275 juta jiwa. Tugas besar kita adalah bagaimana menciptakan keunggulan SDM yang kualitasnya tidak hanya sejajar dengan bangsa lain, tetapi harus lebih baik karena bangsa kita memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki bangsa lain yaitu Pancasila dan kearifan budaya warisan leluhur.
Potensi adat budaya, kearifan lokal di bidang pangan, energi, dan kekuatan ekonomi, jika dikemas sedemikian rupa akan menjadi keunggulan bangsa kita di dunia karena keunikannya, ciri khasnya yang tiada duanya, sehingga mampu menguatkan dan meningkatkan sel tubuh seluruh rakyat Indonesia.
Ini perlu ada kekuatan besar sebagai pendorong melalui aksi nyata yang ditularkan dan diteladankan oleh para pejabat negeri di semua tingkatan, mulai dari kepala negara hingga abdi negara siapa pun dia.
Mari kita pupuk kearifan lokal sebagai potensi negeri yang merupakan modal pembentukan karakter luhur. Bangsa akan besar atau menjadi besar, jika memiliki karakter kuat yang bersumber dari budaya luhur, nilai - nilai yang digali dari budaya masyarakatnya, bukan menjiplak budaya asing, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Dalam peribahasa Jawa dikenal juga "Deso mowo coro, negoro mowo toto” - yang artinya “Desa memiliki adat, negara memiliki aturan ”. Makna lebih luas lagi, desa memiliki tradisi budayanya masing-masing, memiliki kondisi budaya yang terbangun sejak dulu, secara turun temurun dan membentuk karakter bangsa. Itu perlu dijaga sebagai potensi bangsa. (Azisoko)