Prabowo Ogah Tampil Depan Media, Gerindra: Beliau Tidak Suka Pencitraan

Rabu 19 Okt 2022, 11:12 WIB
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.(ist)

Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sosok Prabowo Subianto belakangan jadi lebih jarang tampil di depan publik maupun media. Padahal, ia sudah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Gerindra.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Sudaryono, mengatakan jarangnya Prabowo tampil ke publik bukan karena kesibukan. Tapi, kata dia, Prabowo tidak suka dengan pencitraan.

"Beliau tidak biasa dengan pencitraan dan tidak suka pencitraan. Kata beliau 'Rame ing Gawe Sepi ning Pamrih'. Jadi rekan dan sahabat, kalau pemberitaan tentang beliau itu jarang ada, kita semua bisa memahaminya," kata Sudaryono dalam keterangan persnya, Selasa (18/10/2022).

Menurut Sudaryono, wajar saja jika nama atau muka Prabowo Subianto jarang diberitakan dan muncul di televisi karena Prabowo tidak suka dengan pencitraan. 

"Beliau ingin mengenal rakyat dengan dekat dan begitu juga rakyat mengenal Prabowo," tuturnya.

Sudaryono mengaku sering mengikuti kegiatan Prabowo dari dekat. Bahkan, dalam setiap kegiatannya, menteri pertahanan itu tidak selalu membawa wartawan atau juru foto.

Beliau tidak biasa, apa-apa harus selalu bawa wartawan atau juru foto," kata Sudaryono bercerita sosok Prabowo.

Sudaryono yang pernah menjadi asisten pribadi Prabowo mengatakan, dokumentasi dalam sebuah acara hanya memakai handphone. Kecuali, bila kegiatan tersebut diketahui awak media, baru ada juru kamera dan foto.

Sebagai asisten pribadi yang selalu mengikuti semua kegiatan Prabowo, Sudaryono berinisiatif untuk mengarahkan pengambilan foto di acara pemberian santunan korban letusan Gunung Merapi di Magelang beberapa waktu lalu agar foto yang dihasilkan menjadi lebih baik.

Namun bukan pujian yang didapatkannya, tetapi malah kena 'semprot' Prabowo. Prabowo tidak mau ada kegiatan dilakukan diatur hanya untuk sebuah pencitraan di media sosial, pemberitaan atau yang lainnya.

"Kalau bantu ya bantu aja, saya datang ke sini untuk melihat dan membantu korban yang lagi susah, ngapain harus simbolik-simbolik sih?" Beliau menegur saya dengan nada tinggi," kata Sudaryono.(*)

Berita Terkait
News Update