JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Sekretaris Jenderal PA 212, Novel Bamukmin, menyebut penunjukan Heru Budi Hartono sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah untuk kepentingan oligarki. Ia mewanti-wanti kebijakan yang dulu pernah dilakukan Ahok akan ditularkan ke Budi.
"Mempersiapkan suara Jakarta diarahkan kepada kekuatan oligarki karena Jakarta rawan untuk dikuasai oligarki seperti kawasan reklamasi," kata Novel kepada wartawan belum lama ini.
Novel memandang Heru bukanlah sosok pilihan warga Jakarta. Pasalnya, kata dia, Heru akan lebih mengutamakan kepentingan oligarki daripada warga Jakarta.
"Ditaruhnya Heru adalah arogansi rezim dan ini bukan pilihan warga Jakarta dan bisa dipastikan rakyat Jakarta akan menjadi nomor dua dibanding penduduk reklamasi," ujar Novel.
Ia pun menyebut pilihan Heru menggantikan Anies Baswedan adalah murni karena pertimbangan politis untuk melayani rezim.
Waduh! Banjir Bandang Gegara Hujan Lebat, 17 Rumah di Bandung Barat Terendam Air
"Ditaruhnya Heru Budi Hartono jelas demi kepentingan politik rezim saat ini," kata Novel.
Usai pelantikan kemarin, Heru mengaku akan mengembalikan sistem pengaduan masyarakat secara langsung di Balai Kota DKI Jakarta yang pernah diterapkan era gubernur dki terdahulu, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), namun disetop di era Anies Baswedan.
"InsyaAllah begitu (pengaduan masyarakat diterapkan kembali). Besok, saya melakukan pengarahan ke seluruh pejabat (Pemprov) DKI," tutur Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2022).
Pada era Jokowi dan Ahok, masyarakat bisa mengadu langsung ke Pemprov DKI Jakarta saat merasa resah dengan permasalahan Ibu Kota. Posko pengaduan biasanya dibuka di Pendopo Balai Kota DKI mulai pagi hari.
Saat itu, Jokowi atau Ahok kerap langsung merespons pengaduan warga Jakarta.(*)