ADVERTISEMENT

Hadapi Tahun Politik, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono Diminta Netral

Selasa, 18 Oktober 2022 13:50 WIB

Share
Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono. (foto: ist)
Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan, Senin 17 Oktober 2022 kemarin pagi.

Menghadapi tahun politik, Wartawan senior sekaligus pemerhati budaya, Idrus F Shahab mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk menjadi pemimpin yang buta warna alias tidak memihak pada kepentingan politik kelompok tertentu. 

"Sebagai warga Jakarta saya mengucapkan selamat bertugas untuk pak Heru. Ada harapan yang saya perlu utarakan yakni jadilah pemimpin Jakarta yang 'buta warna' karena sebagai barometer politik indonesia, Jakarta perlu menjadi contoh bagaimana sebuah kota melawan keterbelahan masyarakat dan rasisme," kata Idrus F Shahab dalam pesannya, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2022. 

Idrus menuturkan, jelang pemilu 2024, Indonesia telah bergerak ke dua titik ekstrem, yaitu ke titik Islam radikal dan ultra nasionalis. Menurutnya, kondisi itu pun akan memicu sikap fasisme dan rasisme di Indonesia. 

"Boleh jadi perlahan-perlahan kita telah menanamkan benih fasisme dan rasisme. Mengerikan sekali," ucapnya.

Oleh karena itu, Idrus mengingatkan Heru perihal Jakarta sebagai tuan rumah dan saksi sejarah dari berbagai peristiwa penting yang harus terus menunjukkan kemajuan berpikir. 

Ia juga menegaskan bahwa Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Heru Budi Hartono harus menggencarkan literasi kota sehingga dapat bersaing dengan kota global lainnya di seluruh dunia. 

"Sebagai sohibul bait dari peristiwa nasional yang penting selama pembentukan indonesia modern, mulai dari Sumpah Pemuda di Kramat Raya hingga Proklamasi di Pegangsaan Timur, kota ini telah menunjukkan kemajuan berpikir dengan jadi tuan rumah kejadian-kejadian penting," tandas Idrus.

Idrus juga menyatakan, sudah saatnya pemimpin kota ini menggalakkan literasi kota Jakarta, baik yang bersifat nasional maupun lokal. "Untuk menghindari mispersepsi tentang warga kota ini," pungkasnya. (aldi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT