ADVERTISEMENT

Cukup dengan Reuni Singkat, Pengamat Sebut Isu Ijazah Palsu Jokowi Terpatahkan

Selasa, 18 Oktober 2022 15:22 WIB

Share
Jokowi bersama alumni seangkatannya di UGM. (Foto: IG @jokowi).
Jokowi bersama alumni seangkatannya di UGM. (Foto: IG @jokowi).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan, acara reuni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan teman seangkatan ketika kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta beberapa waktu lalu dianggap cara yang tepat dalam menepis isu ijazah palsu yang belakangan ini kembali digulirkan oleh Bambang Tri dan kroninya.

Menurutnya, isu ijazah palsu ini sudah tidak relevan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi, karena isu kepemilikan ijazah palsu ini sudah terbantahkan sejak lama. Namun, oknum penyebar informasi ini suka menjadikan isu ijazah palsu untuk membuat gaduh.

Presiden Jokowi dinilai lihai menjawab serangan, cukup lewat reuni sekitar 30 menit itu, isu ijazah palsu Jokowi terpatahkan. 

“Sebenarnya isu lama kan yang selalu diangkat-angkat oleh lawan-lawan politiknya Pak Jokowi, jadi sebenarnya ini kan kalau sasaran politik mereka kan sudah terlalu mubazir. Kalau memanfaatkan isu ijazah palsu, apalagi ini sudah berulang kali coba dibuktikan oleh Pak Jokowi misalnya lewat postingan-postingan beliau ketika masa-masa kuliah,” kata Fernando saat dihubungi wartawan, Selasa (18/10).

Menurut Fernando EMas, isu kepemilikan ijazah palsu ini sudah berulang kali dibantah oleh Presiden Jokowi lewat reuni singkat bersama rekan-rekan kuliahnya yang diposting di media sosial pribadinya. Namun, pelaku penyebar informasi hoaks ini tetap melakukan hal yang sama dengan tujuan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.

“Terakhir di posting kembali, diungkapkan beliau melalui postingan-postingannya. Jadi saya kira ini tujuan mereka cuma satu, ingin menjatuhkan Pak Jokowi, saya melihatnya begitu, hanya satu itu. Mereka itu tidak ingin negara ini maju, negara ini pembangunannya berlanjut di bawah kepemimpinan Pak Jokowi,” ujarnya.

Dikatakan Fernando EMas, pembangunan di era kepemimpinan Presiden Jokowi sangat signifikan, hingga keberhasilan tersebut ingin dihentikan dengan cara menyebarkan isu hoaks soal ijazah palsu. Namun, masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas dalam merespon isu-isu yang berkembang di tengah-tengah publik.

“Selama kepemimpinan Pak Jokowi masyarakat banyak merasakan pembangunan yang dilakukan oleh Pak Jokowi, jadi lawan mereka itu bukan hanya Pak Jokowi sebenarnya ketika mereka mengangkat isu-isu tentang ijazah palsu itu. Tetapi lawan mereka adalah seluruh masyarakat Indonesia yang menikmati pembangunan, menikmati kepemimpinan Pak Jokowi,” ujarnya.

“Siapapun itu lawan politik Pak Jokowi harusnya berpikir ulang kalau ingin mengangkat isu-isu yang ingin menjatuhkan Pak Jokowi, apapun itu isunya apalagi ijazah palsu atau yang isu-isu lama misalnya keturunan dari PKI ini kan selalu didaur ulang,” sambungnya.

Diungkapkan Fernando EMas, selama isu ijazah palsu ini disebarkan ke publik, hingga kini belum ada satu pun dari para penyebar informasi tersebut membuktikan bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah palsu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT