Peringatan HSN di Malnu Menes Pandeglang Dihadiri Muhaimin Iskandar

Sabtu 15 Okt 2022, 23:18 WIB
Para kiyai di Menes Pandeglang bersama Ketum PKB. (samsul fatoni).

Para kiyai di Menes Pandeglang bersama Ketum PKB. (samsul fatoni).

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Peringatan Hari Santri Nasional (HNSI) di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Malnu Pusat Menes, Pandeglang, Banten, dihadiri oleh Ketua Umum PKB dan Sekjen Partai Gerindra, Sabtu (15/10/2022).

Kegiatan yang dinamakan safari Panglima Santri tersebut juga dilakukan pengukuhan terhadap Laskar Santri di Malnu Pusat Menes.

Pengukuhan Laskar Santri tersebut dilakukan oleh Panglima Santri yakni Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB-red).

Dalam kesempatan tersebut, pimpinan Ponpes Malnu Pusat Menes, KH Hamdi Ma'ani mengatakan, santri merupakan ownernya Republik Indonesia.

Sebab kata dia, Indonesia tidak akan merdeka jika tidak ada santri dan ulama.

"Wahai para santri jangan berkecil hati, tapi harus berbangga hati. Karena santri punya peran penting dalam kemerdekaan Indonesia dan santri juga bisa menjadi anggita DPR," ungkap KH Hamdi dalam sambutannya.

Usai melakukan pengukuhan Laskar Santri, Ketum PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan, momentum Hari Santri ini merupakan semangat dan spirit kaum muda pesantren khususnya santri yang hingga saat ini jumlahnya kurang lebih 5 juta yang menetap di sebanyak 28 ribu Pesantren di Indonesia.

"Mereka (santri-red) adalah masa depan kita, mereka harus mendapatkan dukungan, dorongan dan fasilitas dari pemerintah," katanya.

Belum lagi lanjut dia, alumni santri, orang tuanya adalah kekuatan santri yang menjadi potensi energi bangsa. 

"Kita punya bonus demografi kaum muda yang bergerak di bidang ekonomi. Nah nanti, Ponpes ini selain lembaga pendidikan juga berperan menjadi kekuatan ekonomi," ujarnya.

Untuk itu tambah Cak Imin, Hari Santri ini harus dijadikan momentum agar para santri tidak hanya pada disiplin Ilmu, tapi harus menguasai bidang teknik, kedokteran dan semua profesi-profesi.

Dijelaskannya, Laskar Santri ini akan menjadi kekuatan untuk belajar bergerak bersama masyarakat. 

"Kita nanti harus menitipkan masa depan bangsa ini kepada keluarga besar pesantren yang di dalamnya ada santri dan masyarakat di sekitarnya," pungkasnya. (samsul fatoni)

Berita Terkait

News Update