ADVERTISEMENT

Pengrajin Keripik Tempe Khas Ngawi Keluhkan Tingginya Harga Produksi

Sabtu, 15 Oktober 2022 20:40 WIB

Share
Para pengrajin kripik tempe ngawi mengeluhkan harga produksi kepada Ibas saat berkunjung. (Ist)
Para pengrajin kripik tempe ngawi mengeluhkan harga produksi kepada Ibas saat berkunjung. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Wah, menarik ini. Luar biasa sekali seluruh produksi dikerjakan sendiri. Minyak goreng juga hanya digunakan 3 kali sehingga keripik tempenya higienis. Limbahnya juga tidak langsung dibuang, tetapi dimanfaatkan kembali agar tidak mencemari lingkungan, Mantap lur! Sangat patut dicontoh,” puji Ibas di dapur penggorengan. 

UMKM keripik tempe Ceria memiliki tiga tipe kemasan, yaitu besar, kecil, dan sedang. Penjualan hingga saat ini hanya dilakukan di rumah produksi yang akan diambil langsung oleh para distributor. Di hari biasa, pendapatan kotor keripik tempe UMKM Ceria mencapai dua juta rupiah, dan meningkat berkali lipat saat hari besar maupun libur panjang.

“Ini bisa juga dijual secara online, gratis itu. Karena produksi keripik tempe ada banyak di luaran sana, perlu diberi label Keripik Tempe Karangjati, UMKM Ceria. Jadi naik kelas dan supaya orang kalau ingat keripik tempe, ingatnya Desa Karangjati, nanti yang makan juga jadi ikut ceria,” saran Ibas Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dengan sedikit gurauan. 

Momen bertemu langsung dengan wakil rakyat dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk mengadu keluh-kesah mereka selama membuka usaha. 

“Per hari alhamdulillah bisa produksi sampai 200 kg, itu kurang lebih ada 500 pax. Tapi yang sulit itu bahan bakunya mahal sekali, Pak, hehe. Minyak mahal, kedelai mahal, jadi jualan kami juga terpaksa harus dinaikkan harganya,” keluh Sariwati.

Ibas paham betul dengan apa yang dirasakan rakyatnya. Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM keripik tempe yang sudah berproduksi sejak tahun 1997 ini, ia memberikan bantuan 2 wajan besar dan 40 liter minyak goreng. “Ada bantuan minyak dan wajan, mudah-mudahan bisa meringankan beban dan membuat UMKM semakin berkembang,” ujar Ibas.

“Saya doakan semoga UMKM Ceria sukses selalu. Mas Wisnu, sebagai penerus ibu (Sariwati) semoga bisa melanjutkan usaha keripik tempenya. Bisa menjadi contoh generasi muda, daripada putus asa tidak bekerja ternyata ada cara-cara lain, misalnya dengan mengembangkan usaha UMKM yang selain bisa membanggakan kabupaten, bisa memberikan tambahan penghasilan juga. Pastinya juga bisa memberi manfaat pada warga, membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” pesan Ibas.

Wisnu selaku owner penerus UMKM Keripik Tempe Ceria sangat bersyukur atas kunjungan Ibas ke rumah produksinya. “Matur nuwun sanget, Mas Ibas. Semoga Mas Ibas bisa terus membantu UMKM kecil di desa-desa agar lebih dikenal masyarakat luas dan bisa mendongkrak usaha keripik tempe Ceria yang ada di Kabupaten Ngawi,” ujarnya.

Selain Wisnu, Pardi seorang petani, salah satu penerima bantuan bedah rumah BSPS juga menyampaikan syukurnya atas bantuan yang didapat.

“Maturnuwun sanget Mas Ibas atas bantuan dan kedatangannya. Semoga Mas Ibas langgeng terus dalam bekerja, mencari nafkah, dan berkah sehingga bisa membantu banyak masyarakat seperti kami. Aamiin Ya Allah.” (deny)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT