ADVERTISEMENT

Pihak Istana Bantah Lakukan Tes Urine bagi Anggota Polri, Saat Hadiri Undangan Presiden

Jumat, 14 Oktober 2022 19:19 WIB

Share
Kasetpres Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan terkait tes kesehatan bagi anggota Polri yang akan masuk Istana. (biro pers)
Kasetpres Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan terkait tes kesehatan bagi anggota Polri yang akan masuk Istana. (biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak Istana Presiden membantah melakukan tes urine terhadap anggota Polri yang akan menghadiri acara arahan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono, menegaskan bahwa Istana Kepresidenan hanya meminta hasil tes PCR bagi semua tamu yang akan bertemu Presiden. 

Adapun terkait tes lainnya, seperti pemeriksaan urine menjelang acara, Kasetpres sekali lagi menegaskan bahwa pihak Istana hanya meminta hasil tes PCR.

"Demikian pula dengan para anggota Polri yang menghadiri pengarahan dari Presiden Joko Widodo. Tes PCR tersebut dilakukan untuk memastikan semua peserta negatif Covid-19," tambahnya.

Heru menjelaskan  ketika persiapan untuk pengarahan Bapak Presiden kepada para kapolda, para kapolres, dan pejabat utama di lingkungan Polri, salah satu syaratnya adalah kami meminta untuk Kepala Pusat Kesehatan Polri melakukan pemeriksaan Covid, swan PCR.

"Itu dilakukan di jajaran Polri sendiri. Jadi di luar itu Istana tidak ada kewenangannya dan hasil Covid adalah yang disampaikan kepada Sekretariat Presiden dan semuanya dalam kondisi negatif," ujar Kasetpres dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, para anggota Polri yang hadir juga tidak membawa telepon genggam, tongkat komando, maupun topi.

Kasetpres menjelaskan bahwa hal tersebut dimaksudkan untuk memperlancar proses masuk ke Istana karena acara pengarahan tersebut dihadiri banyak orang.

"Pertama di Istana ini tidak ada tempat untuk penyimpanan tongkat. Tongkat kan jumlahnya banyak. Kedua adalah memperlama proses memasuki Istana," tutur Heru.

Ketiga adalah kami memang meminta untuk tidak membawa handphone, itu juga lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak para pejabat di lingkungan Polri untuk bisa proses memasuki Istana dengan cepat karena jumlah 600 itu cukup banyak. (johara)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT