Suhanda, 25, dari Sukabumi berani banget jadi orang. Bini orang yang baru 2 minggu dinikahi, kok dibawa kabur. Apa suaminya nggak ketanggungan? Untungnya keluarga mertua Rohayah, 18, pemaaf sehingga Suhanda tak sampai dipolisikan, sebab menjamin dia bahwa eks pacar masih utuh buntelan plastik.
Jaman sekarang rasanya tak ada pengantin model Siti Nurbaya. Semua menyetujui, baik pelakunya termasuk para besan. Bahkan jikalau ada kakek-kakek kawin dengan gadis muda, itu juga terjadi karena saling mencintai. Tak diketahui jelas, mereka cinta sesungguhnya atau gara-gara witing tresna marga atusan lima (baca: materialistis).
Tetapi belum lama ini, warga Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dibuat geger, sebab dilaporkan ada pengantin baru yang hilang selepas pernikahan. Mereka adalah Rohayah dengan bekas kekasihnya Suhanda. Tentu saja ibarat kursus nyetir mobil, Suhatma, 23, selaku suami baru belajar maju mundur, belum sampai naik tanjakan dan parkir di tempat sempit.
Agaknya perkawinan Rohayah melawan Suhatma itu bukan maunya Rohayah sendiri, tapi atas desakan orangtuanya Surya Atmaja, 55. Bayangkan, Rohayah belum sreg kok tahu-tahu orangtua mengumumkan bahwa Suhatma calon menantunya. Ini pemilihan menantu atau Capres 2024 sih? Sama-sama bernama Surya, tapi mbok jangan sampai sebegitunya!
Sebab Rohayah sendiri sudah punya pilihan hati, Suhanda. Sayangnya, meski elektabilitasnya cukup tinggi sebagai Calman, pihak orangtua kurang berkenan. Sebab pekerjaan Suhanda ini belum jelas, tapi sudah dielu-elukan oleh adik dan kakak Rohayah. Bahkan mereka membentuk “Sahabat Suhanda” segala, meski kubu ayah Rohayah tak membentuk “Dewan Kolonel”.
Dan sehari setelah perkawinan, di suatu pagi nan cerah, tak ada mendung hitam menggantung di langit Sukabumi, Rohayah pamitan hendak beli bakso ke depan. Eh, sejak itu Rohayah tak pernah kembali. Tentu saja orangtuanya kelabakan, lebih-lebih anak menantunya ya si Suhatma. Ibarat punya mobil baru, plat Nopolnya sudah warna putih, dan Rohayah ini termasuk jenis matic yang tanpa kopling.
Pak Surya dan Suhatma sudah lapor polisi, tapi belum ketemu juga. Selama 2 minggu mereka menunggu dengan cemas, siapa gerangan yang membawa lari? Atau Rohayah disembunyikan jin? Ya nggak mungkinlah, Jin Tomang nggak mau ngurusi soal begituan. Dia masih sibuk menggoreng isyu ngaco bahwa ada presiden berijasah palsu.
Tahu-tahu beberapa hari lalu Rohayah pulang diantar Suhanda dan keluarganya. Mereka datang untuk menyerahkan Rohayah, dan minta maaf beribu maaf atas kelakuan Suhanda yang slonong boy bawa istri orang. Tentu saja keluarga Pak Surya tak bisa menerima begitu saja.
“Maaf sih maaf, tapi ibarat mangga digondol bajing, mana mungkin masih utuh tanpa dikerokoti?” kata Pak Surya penuh wibawa.
Ternyata Suhanda berani meyakinkan bahwa selama 2 minggu dibawa lari, sama sekali dia tak menyentuh “asset” orang lain. Rohayah dijamin utuh masih buntelan plastik, karena tahu agama. “Demi Allah, kami hanya jalan-jalan dan makan-makan saja, pokoknya ini wisata yang dijamin halal….” Ujar Suhanda.
Karena garansi sumpah atas nama Allah, hati Pak Surya Atmaja menjadi luluh. Apa lagi sang menantu yang katanya “the best” itu juga menerima maaf Suhanda. Walhasil Rohayah bisa diterima kembali oleh Suhatma, dan laporan polisi pun dicabut.