PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, menyiapkan anggaran sebesar Rp 117 juta untuk mengantisipasi terjadinya inflasi pangan pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Anggaran yang dialokasikan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2022.
Sekretaris DPKP Pandeglang, Uun Junandar mengungkapkan, pasca kenaikan harga BBM yang terjadi beberapa waktu lalu, pihaknya sudah membuat perencanaan program bagi para petani dan peternak di Pandeglang, dalam mengantisipasi terjadinya inflasi pangan.
"Ada sua program kegiatan dalam mengantisipasi terjadinya inflasi pangan, diantaranya subsidi pembayaran premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan asuransi usaha ternak," ungkap Uun, Kamis (13/10/2022).
Dikatakannya, untuk program AUTP ini tiap petani mendapatkan subsidi premi asuransi dalam jangka waktu satu kali musim. Sementara untuk subsidi premi asuransi ternak itu jangka waktunya satu tahun.
"Jadi untuk AUTP ini premi asuransi yang dibebankan kepada petani sekarang digratiskan, karena ada program subsidi pasca kenaikan harga BBM ini. Begitu juga dengan premi asuransi ternak sama gratis juga," katanya.
Dijelaskannya, program AUTP yang dicover subsidi pemerintah seluas 300 hektar lahan pertanian, dan untuk asuransi usaha peternakan yang dicover sebanyak 200 ekor sapi dan kerbau.
"Premi asuransinya untuk AUTP sebesar Rp 36 ribu per hektar. Adapun untuk peternakan salah satunya penandaan hewan ternak," jelasnya.
Saat ini jelasnya lagi, prosesnya sedang input data petani yang menjadi sasaran program AUTP dalam mengantisipasi terjadinya inflasi pangan tersebut.
"Calon penerima program ini hasil identifikasi tim di lapangan. Rata-rata daerahnya ada di wilayah selatan, terutama wilayah yang rentan bencana banjir. Karena prioritasnya wilayah yang rentan terkena bencana," jelasnya lagi.
Saat ditanya kapan program tersebut direalisasikan. Uun mengaku, tahun ini karena anggarannya pada APBD perubahan.