Pasalnya, sebelum menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru pernah menjabat sebagai Walikota Jakarta Utara.
"Jadi saya menaruh rasa hormat kepada proses yang berlangsung, dan kita semua bersykur bahwa yang akan bertugas adalah org yang sydah mengetahui juga Jakarta," tutur Anies.
Maka dari itu, nantinya setelah ia lengser dari Jabatanya, Anies mengaku akan mendukung penuh Heru Budi Hartono dalam menjalankan tugasnya seabgai pemimpin Ibu Kota Jakarta.
"Sebagai mantan Gubernur (nantinya), kami juga siap untuk mendukung. Pokoknya didukung tanpa syarat dukung total, sehingga beliau bisa menjalankan tugas di Jakarta dengan sebaiknya-baikny dan masyarakat Jakarta merasakan kemajuan terus menerus," tambah Anies.
PDIP janji bakal tetap kritis
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Wasono berjanji akan tetap mengkritisi kepemimpinan Heru Budi Hartono dikala Heru menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut, kata Gembong, terlepas dipilihnya Heru oleh Presiden Joko Widodo yang merupakan pengurus dari PDI Perjuangan.
"Kritis itu kan seharusan, jadi bukan berarti Pak Heru yang notabene jadi pilihan Presiden kemudian Fraksi PDI Perjuangan bungkam, itu nggak juga," kata Gembong saat dihubungi, Jumat (7/10/2022).
Menurutnya, Fraksi PDI Perjuangan akan tetap mengkritisi jalannya pemerintahan DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Heru.
Namun kritik yang disampaikan harus rasional dan konstruktif demi kebaikan masyarakat Jakarta.
"Ini dalam rangka kritik membangun, jadi nggak mungkin mentang-mentang menjadi pilihan Presiden, Fraksi PDIP diam 1.000 bahasa, itu nggak ya," tutur Gembong.
Hal itu dikatakan Gembong, untuk menepis sikap PDIP selama ini. Sejak Pemprov DKI Jakarta dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, partai peraih kursi terbanyak di DPRD DKI mencapai 25 orang ini, kerap mengkritik kebijakan Anies.