Cuaca Seminggu ke Depan Tak Main-Main, BMKG Beberkan Cuaca Ekstrem Tak Biasa

Minggu 09 Okt 2022, 08:57 WIB
Prediksi cuaca ekstrem. (Foto: Ahmad Tri Hawaari)

Prediksi cuaca ekstrem. (Foto: Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - BMKG membeberkan kondisi cuaca selama seminggu ke depan. Menurut prediksi BMKG ada cuaca ekstrem tak biasa yang akan berlangsung terhitung dari tanggal 9 sampai 15 Oktober 2022.

BMKG mengungkapkan cuaca yang akan muncul selama sepekan ke depan berupa hujan lebat disertai petir hingga angin kencang.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan analisis terkini lembaganya terhadap kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia menunjukkan adanya peningkatan potensi cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem ini diakibatkan sirkulasi siklonik berbentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Selain itu, cuaca ekstrem juga dipicu aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.

"Interaksi fenomena itu secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," kata Dwikorita Karnawati.

Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan lebat disertai kilat dan angin kencang dapat terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

Dwikorita juga menjelaskan bahwa dalam tiga hari ke depan, terdapat sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga, atau berpotensi banjir.

Wilayah tersebut yakni sebagian wilayah Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah.

"Informasi lebih rinci hingga level kecamatan untuk potensi dampak hujan lebat dapat diakses di laman signature.bmkg.go.id," bebernya.

Ia meminta agar hasil analisis BMKG ini menjadi bentuk perhatian pemerintah daerah, pemangku kepentingan terkait, hingga masyarakat. Pihak-pihak terkait harus memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Berita Terkait

News Update