JAKARA, POSKOTA.CO.ID - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan data baru mengenai total korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).
Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, di mana tim tuan rumah menelan kekalahan 2-3. Aremania (suporter Arema FC) yang kecewa lantas turun ke lapangan dan aparat mengambil tindakan dengan menembak gas air mata.
Irjen Dedi mengumumkan bahwa kini total korban Tragedi Kanjuruhan naik jadi 705 orang. Hal itu berdasarkan data per hari ini, Sabtu (8/10/2022) pukul 09.00 WIB.
Kadiv Humas Polri mengatakan data itu sudah divalidasi Pusdokes Polri dengan pemerintah dan rumah sakit setempat yang digunakan untuk merawat korban Tragedi Kanjuruhan.
"Dari Data Hasil Konsolidasi dan telah dilakukan crosscek ulang dengan Pihak Pemerintah setempat dan dengan RS terkait, data yang sudah dapat divalidasi pada tanggal 8 Oktober 2022 jumlah total korban 705 orang," katanya Irjen Dedi kepada awak media pada Sabtu (8/10/2022).
Dari data tersebut ada peningkatan dari jumlah korban meninggal dari yang sebelumnya berjumlah 125 orang. Saat ini, jumlah korban meninggal meningkat jadi 131 jiwa. Sementara, untuk korban luka-luka mencapai 574 orang.
"Jumlah korban meninggal dunia ada 131 jiwa, lalu jumlah korban luka berjumlah 574 orang," papar Dedi.
Adapun korban luka-luka tersebut dirincikan menjadi tiga bagian dari luka ringan, sedang, hingga berat.
Korban luka ringan dalam Tragedi Kanjuruhan berjumlah 506 orang, sementara korban luka sedang berjumlah 45 orang dan luka berat mencapai 23 orang. Para korban luka kini dirawat di rumah sakit di wilayah Malang.
"Sedangkan korban luka rawat inap ada 36 Orang. Di RSSA ada 14 Orang, terdiri dari 5 orang ICU dan 9 di ruangan. Di RSUD Kanjuruhan 6 orang, terdiri dari 1 orang di ICU, 5 orang di ruangan. Lalu di RSB Hasta Brata 3 orang," ungkapnya.
"Sementara itu si RSI Aisyiyah ada 2 orang terdiri dari 1 orang di HCU, dan 1 orang di ruangan. Dirawat di RS Wava Husada 4 orang, RST Soepraoen 2 orang, RS UNISMA 1 orang, dan RSI Gondang Legi 2 orang dan RS Hermina tiga orang," sambungnya.
Kadiv Humas Polri menekankan bahwa semua data korban Tragedi Kanjuruhan telah dikonfirmasi dengan direktur Rumah Sakit, bagian forensik, dan pelayanan medis. (*)