JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengungkapkan latar belakang turunnya Aremania–sebutan suporter Arema FC–ke dalam stadion Kanjuruhan usai laga tim itu melawan Persebaya berakhir. Menurut Anam, Aremania awalnya hanya ingin menyemangati tim yang kalah.
Fakta ini merupakan temuan Komnas HAM usai menyelidiki kasus kerusuhan yang mengakibatkan kematian 131 jiwa itu. Anam menegaskan, Aremania yang turun ke dalam lapangan sama sekali tak bermaksud ingin menyerang pemain.
"Selama ini dikembangkan bahwa kericuhan karena suporter merangsek ke tengah lapangan, dikatakan mau menyerang pemain. Kami telusuri ini, jadi kami ketemu suporter Aremania termasuk kroscek informasi ini langsung ke pemain," kata Anam dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (07/10/2022).
"Mereka masuk merangsek itu mau memberikan semangat, berkomunikasi dengan para pemain kami kroscek ke suporter kami ingin memberikan semangat, ini satu jiwa ayok Arema jangan menyerah," tambah Anam.
Pihaknya juga mengkonfirmasi pernyataan suporter itu kepada para pemain. Bahkan, kepada pemain yang terakhir kali keluar stadion. Ternyata yang dikatakan supporter tersebut dibenarkan pemain Arema.
"Ketika kami kroscek kalimat itu ke pemain terakhir masuk, benar kalimat itu disampaikan. Jadi dia menyampaikan itu, pemain juga menunjukkan video dan mengatakan, ini mas ketika saya dirangkul oleh suporter kami pelukan ada komunikasi, ini satu jiwa," tutur Anam.
"Jadi Tidak ada pemain luka, kalau ada informasi yang bilang suporter menyerang pemain, pemain bilang tidak seperti itu. Suporter juga tidak bilang seperti itu," sambungnya.
Anam memaparkan jika pihaknya saat ini menelusuri secara mendalam karena ada tenggang waktu sekian menit di lapangan dan menunjukkan situasi cukup terkendali. Kalau kita lihat video, kata dia, lalu informasi keterangan dari suporter, dari pemain, sekian menit itu kondisi lapangan terkendali.
"Kami sayangkan menjadi ricuh, apalagi kericuhan banyak pihak memberikan keterangan akibat gas air mata. Gas air mata membuat panik," kata Anam.(*)