Ada 8 Tembakan Gas Air Mata Mengarah ke Tribun saat Tragedi Kanjuruhan, Kapolri: untuk Mencegah Penonton Turun ke Lapangan

Kamis, 6 Oktober 2022 21:52 WIB

Share
Kapolri dan potret Tragedi Kanjuruhan (Foto: ist.)
Kapolri dan potret Tragedi Kanjuruhan (Foto: ist.)

Kendati demikian, Listyo Sigit mengatakan gelombang suporter yang masuk ke lapangan semakin tidak terkendali.

Oleh karnanya, sebanyak 11 anggota kepolisian menembakan gas air mata, termasuk ke arah tribun. Dari 11 tembakan, 8 diantaranya mengarah ke tribun, 7 ke tribun selatan, dan 1 ke tribun utara.

"Dengan semakin bertambah penonton ke lapangan, beberapa personel menembakkan gas air mata. Ada 11 personel menembak ke arah tribun Selatan 7, Utara 1, ke lapangan 3," jelasnya.

 

Tembakan gas air mata itulah yang menyebabkan kepanikan para penonton yang berada di tribun. Kepanikan itu memicu massa Aremaniaberhamburan mencari jalan keluar untuk meninggalkan tribun.

Akan tetapi, mereka yang berusaha meninggalkan stadion mengalami kendala ketika akan meninggalkan stadion.

Kapolri menyebut pintu keluar harusnya terbuka sebelum pertandingan usai, namun penjaga pintu tidak berada di tempat saat kejadian.

Tembakan gas air mata itu yang kemudian menimbulkan kepanikan para penonton yang berada di tribun. Mereka yang merasa pedih kemudian berusaha segera meninggalkan arena.

 

Sementara mereka yang berusaha meninggalkan stadion mengalami kendala ketika akan keluar melalui pintu-pintu yang tersedia.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar