Sudah Ketat Pisah Ranjang Bini Malah Dihamili

Rabu, 5 Oktober 2022 06:30 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Sudah Ketat Pisah Ranjang Bini Malah Dihamili. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Sudah Ketat Pisah Ranjang Bini Malah Dihamili. (kartunis: poskota/ucha)

TETANGGA juga Supri (31) guru SD di Tegal merasa serba salah jadinya. Dia sengaja ber-KB dengan cara pisah ranjang dengan istri. Eh, ada tetangga nyelonong ke ranjang istri, dan tahu-tahu Esti (28) hamil 4 bulan. Dari pelacakan data digital lewat HP diketahui, pelakunya Sobir (35) perjaka tua. Langsung saja bujangan celamitan itu dilapor ke polisi.

Setelah Orde Baru lewat, program KB berlangsung tidak serius-serius amat. Dulu KB hukumnya wajib ain, kini menjadi sunat. Mau ikut KB silakan, tak ikut KB juga tidak dikejar-kejar. Akibatnya, ketika tahun 1998 penduduk Indonesia baru 205,7 juta, tahun 2022 sampai bulan Juni sudah makdellll.jadi 275,7 juta. Naik 70 juta selama 24 tahun! Maklum, ada juga parpol yang menolak KB, sehingga KB bagi mereka jadi berarti Kerap Bersalin.

Sebagai guru SD yang masih punya kesadaran pentingnya KB, Supriono merasa ngeri melihat bonus demografi (baca: ledakan penduduk) seperti ini. Karenanya meski tanpa diimbau dan dikejar petugas KB, dia mencoba KB dengan caranya sendiri. Bila yang lazim minum pil KB atau pakai sarung pengaman tapi bukan cap Gajah Bengkak, Supri pakai cara tidur pisah ranjang dengan istri. Dengan cara demikian bini pun bisa tidur pules sampai pagi karena tak ada serangan umum mendadak tengah malam.

Awalnya berat memang. Tapi Supri bisa mengisi kebengongannya dengan bikin rencana pelajaran untuk besok, atau mengoreksi PR para muridnya. Namanya juga Pak Guru. Jika tidak, diisi dengan main catur dengan tetangga, atau nonton Youtube yang lucu-lucu. Buka video porno, oh itu pantangan. Bisa kacau nanti program yang telah disusun dengan seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Rupanya program KB system pisah ranjang itu hanya disepakati sepihak, tanpa persetujuan istri. Suami tak lagi mendekat di malam hari, tak suka colak-colek macam kondektur bis, dianggapnya sudah tak menyukai dirinya. Padahal sebagai wanita normal dia masih membutuhkan kehangatan malam. Lalu bagaimana solusinya?

Di rumahnya Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Esti punya tetangga seorang pengusaha muda, Sobir namanya. Pengusaha muda statusnya, tapi umurnya sudah lumayan tua karena sudah 7 pelita jika pinjam istilah Orde Baru. Namanya pengusaha, rupanya apa saja diusahain, termasuk menggoda bini tetangga.

Sebetulnya sebelum suami bikin program KB, Esti sudah tahu bahwa Sobir ini punya gejalan penyakit subita alias suka bini tetangga. Tap dia tak pernah menanggapi dan tak pernah pula mengadu pada suami. Takutnya nanti akan mengganggu hubungan antar tetangga. Sebab jika suami tahu pasti keberadaan Sobir di lingkungannya dianggap sebagai ancaman.

Tapi setelah suami lama tak sidak ke kamarnya, Esti mulai mempertimbangkan tokoh alternatip itu. Bukan mau dicapreskan untuk 2024, tapi untuk membuka peluang-peluang lain yang masih memungkinkan. Lewat HP mereka berkomunikasi, dan gayung pun bersambut. Ketika suami di sekolah untuk mengajar, Esti-Sobir yang tadinya hanya sekedar komunikasi sambungrasa di HP, kini dilanjutkan dengan komunikasi sambung raga di ranjang.

Tak diketahui berapa kali Sobir blusukan ke kamar Esti. Tahu-tahu bini Supri ini hamil 4 bulan. Tentu saja Pak Guru terkaget-kaget, wong sudah berbulan-bulan tak mengnjungi kamar istrinya, kok tahu-tahu Esti hamil. Istri pun diinterogasi, dan disebutlah nama pengusaha Sobir. Priono lalu merampas HP istrinya. Begitu dibuka ternyata isinya pembicaraan Sobir-Esti ya soal begituan.

Segera saja Supriono lapor ke Polsek Talang, dan lebih dari itu dia akan menceraikan Esti secepat mungkin. Soal anak bagaimana nasibnya, dipikirkan kemudian. Toh Tuhan telah menentukan nasib masing-masing orang.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar