ADVERTISEMENT

Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Sebut Suporter Arema Jadi Akar Permasalahan

Selasa, 4 Oktober 2022 13:23 WIB

Share
Ade Armando beri komentar tragedi Kanjuruhan. (Tangkapan layar/ YouTube/ COKRO TV)
Ade Armando beri komentar tragedi Kanjuruhan. (Tangkapan layar/ YouTube/ COKRO TV)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Dosen Universitas Indonesia dan pegiat media sosial, Ade Armando beri komentar atas tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan orang. 


Dalam video yang diunggah di YouTube COKRO TV, Ade Armando menuding bahwa adanya upaya sengaja untuk mengarahkan telunjuk kepada pihak kepolisian. 


Tidak hanya itu, Ade Armando mengatakan bahwa para suporter Arema yang menjadi akar permasalahan terjadinya kerusuhan tersebut. 


“Suporter sepakbola Indonesia ini memang keterlaluan. Siapapun yang menyaksikan video-video yang kini tersebar tentang tragedi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu, pasti bisa mengenali pangkal persoalan adalah kelakuan sebagian suporter arema yang menyerbu lapangan,” kata Ade. 


“Suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion, dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan,” tambahnya. 


Ade Armando pun mengajak masyarakat untuk bersikap objektif dengan adanya tragedi Kanjuruhan. 


“Sekali lagi, marilah kita bersikap objektif. Dalam pandangan saya polisi sudah menjalankan kewajibannya. Apakah polisi layak dipersalahkan? Dan jangan lupa ada dua anggota kepolisian yang juga tewas. Mungkin sekali karena di kroyok. saya percaya polisi tidak melanggar prosedur. Masalahnya ada pada kelakuan para suporter,” ujarnya. 


Tidak hanya itu, Ade Armando juga meminta kepada Forum Komunikasi Suporter Indonesia untuk memikirkan cara yang terbaik untuk mendidik suporter Indonesia.


“Organisasi seperti Forum Komunikasi Suporter Indonesia sebaiknya memikirkan cara-cara terbaik untuk mendidik para suporter Indonesia agar beradab,” tuturnya.


“PSSI, Arema, klub-klub lain perlu duduk sama-sama untuk mencari cara untuk mengontrol keberingasan suporter. Selama itu tidak dilakukan jangan harap tindakan-tindakan brutal itu akan berhenti,” sambungnya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT