ADVERTISEMENT
Selasa, 4 Oktober 2022 17:21 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontrasS) Surabaya meragukan data korban jiwa Tragedi Kanjuruhan yang dirilis oleh aparat kepolisian. Ketua Badan Pengurus KontraS Surabaya Andy Irfan Junaedi mengatakan mereka menemukan banyak korban meninggal yang tak tercatat.
Andy mengatakan pihaknya menilai data korban 125 orang yang dirilis kepolisian tidak valid. Dia pun melihat ada upaya polisi membela diri dan menutupi jumlah korban sebenarnya.
Ia menuntut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk membentuk tim verifikasi data korban. Andy juga menuntut dibentuk tim independen yang melibatkan Aremania.
“Tidak ada keadilan tanpa mendengarkan suara korban. Mari duduk bersama untuk menguji kebenaran," kata Andy yang turun langsung ke Malang, Senin (3/10/2022).(*)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT