ADVERTISEMENT

Tragedi Kanjuruhan 'Hari Gelap Sepak Bola Dunia', Presiden FIFA: Turut berduka atas Tewasnya Ratusan Orang Usai Laga Arema vs Persebaya

Senin, 3 Oktober 2022 08:38 WIB

Share
Presiden FIFA Gianni Infantino.(Ist/NET)
Presiden FIFA Gianni Infantino.(Ist/NET)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan terkejut dan turut berduka atas tewasnya ratusan orang usai laga Arema vs Persebaya. Dia menyebutkan tragedi tersebut merupakan "Hari Gelap untuk Sepak Bola Dunia".

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang memantik perhatian besar dari Presiden FIFA Gianni Infantino. Gianni mengatakan sangat terkejut dengan kejadian tersebut.

“Dunia sepak bola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” ujar Gianni Infantino dilansir dari situs resmi FIFA.

Gianni Infantino pun menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan. "Ini adalah hari kelam bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, sebuah tragedi di luar pemahaman,” ucap dia.

Dia menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga, rekan-rekan korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian tragis ini.

Gianni Infantino turut mendoakan untuk para korban meninggal dunia yang ada dalam insiden tragis kerusuhan Kanjuruhan.

“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami tujukan kepada para korban, mereka yang terluka,” ucap dia.

“Bersama dengan rakyat Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Federasi Sepak Bola Indonesia, Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” pungkasnya, yang dilansir lampung.poskota.co.id

Kerusuhan bermula ketika laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya berakhir. Persebaya, yang notabene tim rival Arema FC, menang dengan skor 3-2.

Para penonton yang kecewa memasuki lapangan tepat ketika pertandingan berakhir. Mereka tidak puas dengan hasil yang dialami oleh tim. Di saat yang bersamaan, aparat keamanan coba mengendalikan situasi, salah satunya dengan melempar gas air mata.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT